JAKARTA- Dalam pidato calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menurut Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid memiliki rasa optimis, bukan pesimisme. "Indonesia akan menjadi negara kuat apabila tidak melulu utang dan dapat mensejahterakan rakyatnya. Itulah sebuah optimisme yang disampaikan calon presiden kita mendatang," ujar Hidayat dalam diskusi di Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Januari 2019.
Hidayat merasa tersanjung dengan Pidato Kebangsaan Prabowo Sandi malam tadi di JCC, Senayan, Jakarta. Ia menilai, ganti nakhoda negeri pada 17 April mendatang merupakan sebuah keharusan untuk menghadirkan kebaikan bagi bangsa Indonesia.
"Begitu luar biasa keinginan beliau (Prabowo) untuk memberikan kebaikan bangsa dan akan melanjutkan prestasi yang telah dibangun para pemimpin bangsa. Itulah visi pemimpin berdasarkan Pancasila, bukan malah menuduh orang tidak Pancasilais dan mengkotak-kotakkan," katanya.
Salah satu isi pidato Prabowo yang menarik, bagi politisi PKS ini adalah soal kepastian hukum dan tidak ada lagi perbuatan sewenang-wenang serta diskriminatif terhadap ulama dan umat Islam.
"Ulama adalah pewaris para nabi. Komitmen Pak Prabowo tegas, tidak boleh ada lagi kriminalisasi ulama. Ini harus menjadi perhatian semua pihak karena keberkahan dan kemerdekaan Indonesia salah satunya melalui perjuangan ulama," ujarnya
Sebelumnya, Calon Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya berapi-api di hadapan belasan ribu pendukungnya tentang visi-misi 'Indonesia Menang' dan sejumlah program aksi yang dijalankan bila dirinya terpilih menjadi Presiden Indonesia periode 2019-2024.
Dalam salah satu bsgian pidatonya, Prabowo mengatakan bahwa pihaknya akan memastikan keadilan, hukum dan demokrasi dijalankan dengan sebaik-baiknya sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945.
"Saudara-saudara, ini perlu dicamkan, kalau ada yang mengatakan takbir, Allahu Akbar, itu bukan untuk mengancam siapa-siapa. Kami akan pastikan bahwa semua pemuka agama dari semua agama, terutama ulama-ulama kita dihormati dan bebas dari ancaman, persekusi serta kriminalisasi," tegas Prabowo. (TA)