Regulasi

2019, Pemerintah Kejar 12 Perjanjian Dagang Internasional

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita

JAKARTA- Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, pemerintah berkomitmen menyelesaikan 12 perjanjian perdagangan internasional pada tahun 2019.

Perjanjian itu diantaranya preferential trade agreement (PTA) antara Indonesia dengan Mozambik, Tunisia, Maroko, dan Iran serta comprehensive economic partnership agreement (CEPA) antara Indonesia dengan Turki, Korea, dan Uni Eropa.

Perjanjian lain yakni ASEAN Trade in Service Agreement (ATISA), General Review IJEPA, First Protocol to Amend of ASEAN-Japan CEPA (investment and services), Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), serta mempercepat penandatanganan Indonesia-Australia CEPA.

Beberapa negara non-tradisional yang ikut dalam perjanjian perdagangan itu memang belum berdampak besar terhadap kegiatan ekspor Indonesia. Meski demikian, kata Enggar hal ini bisa menjadi pembuka perdagangan  lebih luas lagi. 

"Misalnya, seperti Mozambik, Tunisia, dan Maroko PTA. Itu kan negara kecil, tapi jadi pintu masuk bagi negara-negara Afrika dan Eropa karena bisa menyeberang saja ke sana," kata Enggar di Jakarta.

Dia menjelaskan, pemerintah juga melirik pasar ekspor di kawasan Asia seperti Korea. Kemendag menargetkan kerja sama dagang dengan Korea dalam bentuk Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

Untuk menjaga stabilisasi ekonomi Indonesia di masa depan, Mendag mengingatkan beberapa hal perlu diantisipasi, baik di lingkup global maupun domestik. Pada lingkup global, yaitu perekonomian global yang tumbuh melambat 3,7%, volume perdagangan dunia yang tumbuh 4%, serta harga beberapa komoditas nonmigas, seperti minyak sawit, karet, kopi, kakao, teh, udang, kayu gergajian, dan barang tambang (aluminium, tembaga, nikel, dan timah), yang diprediksi menguat 0,3-3,9%.

Sementara tantangan domestik berupa daya saing nasional yang masih perlu ditingkatkan, stabilisasi nilai tukar rupiah, dan risiko politik dari terselenggaranya pemilu serentak 2019.

"Pemerintah optimistis dan realistis menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik. Dengan mempertimbangkan berbagai tantangan tersebut, target pertumbuhan nilai ekspor nonmigas 2019 ditetapkan moderat 7,5%," ungkap Enggar.(tps)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar