Industri

2018, Ekspor Sawit Turun

JAKARTA -Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memproyeksikan ekspor minyak kelapa sawit tahun 2018 tidak menggembirakan. Sebab, harga crude palm oil (CPO) di pasar global di bawah US$ 500 per metrik ton.

Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono memperkirakan, produksi CPO tahun ini akan tetap mencapai target sebesar 42 juta ton. "Malah kami perkirakan produksinya bisa lebih,"ujar Mukti.

Meski produksi sesuai target, tapi nilai ekspor CPO bisa turun signifikan dibandingkan tahun 2017. Proyeksi Mukti, penurunnya bisa mencapai sekitar 19% dari nilai ekspor tahun 2017. "Hanya penurunan ini masih perlu kami hitung lagi. Ini hanya estimasi saja," kata dia.

Pada tahun 2017, nilai ekspor minyak sawit Indonesia mencapai US$ 22,97 miliar, naik 26% dibandingkan nilai ekspor minyak sawit 2016 yang hanya US$ 18,22 miliar. Bila tahun ini diperkirakan turun 19%, nilai ekspor minyak sawit di sepanjang tahun 2018 hanya sekitar US$ 19,50 miliar. Meski begitu, nilai tersebut masih lebih tinggi dibandingkan 2016.

Estimasi Gapki ini sejalan dengan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). BPS merilis ekspor minyak kelapa sawit periode Januari-November 2018 jeblok 11,51% menjadi US$ 16,48 miliar dibandingkan periode sama tahun 2017.

Mukti memperkirakan harga CPO akan membaik (recovery) mulai tahun 2019. Pasalnya, program biodiesel 20% (B20) diperkirakan bisa meningkatkan konsumsi CPO dalam negeri sekitar 5 juta - 6 juta ton. Sementara pada tahun ini program B20 baru menyerap sekitar 900.000-1 juta ton. tps


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar