Ekonomi

Akhir Tahun Pertumbuhan Ekonomi Riau Naik, BI: Faktor Eksport CPO dan TBS

rapat tahunan Bank Indonesia

PEKANBARU - Memasuki penghujung akhir tahun 2018, Pemerintah Provinsi Riau tanpa henti terus mendongkrak laju pertumbuhan ekonominya. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Riau terus mengalami peningkatan di angka yang  cukup menggembirakan.

Dikatakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Siti Astiyah peningkatan ini tidak terlepas dari semakin tingginya konsumsi pemerintah pada ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan komoditi Tandan Buah Sawit (TBS) kelapa sawit.

"Pertumbuhan ekonomi Riau di tahun ini meningkat. Pada triwulan ke-III tahun 2018, tumbuh 2,98 persen jika dibandingkan triwulan ke-II tahun 2018 yang hanya berada di angka 2,38 persen," sebutnya dalam rapat tahunan Bank Indonesia, Selasa, 18 Desember 2018.

Dilain sisi, agar stabilitas harga tetap terjaga, Siti mengatakan Pemerintah Daerah perlu melakukan pemantauan terhadap harga pangan yang beredar di pasaran.

"Ada tindakan dan peran yang harus dilakukan dalam menjaga stabilasi harga. Yaitu melakukan monitoring harga pangan oleh beberapa pihak terkait," jelasnya.

Sementara itu di kesempatan yang hampir bersamaan, Ekonom Senior Institute for Dvelopment of Economics and Finance (INDEF), Afiliani mengatakan agar laju pertumbuhan ekonomi Riau dari tahun ke tahun terus meningkat, Pemerintah Provinsi sebaiknya melakukan beberapa langkah tegas.

Seperti mengikuti perkembangan zaman, menerima perubahan sampai melakukan kolaborasi dengan instansi vertikal yang ada.

"Pemerintah daerah harus banyak menerima perubahan. Jangan banyak buat undang-undang sampai Perda. Karena ekonomi global itu eranya kolaborasi," jelasnya.

"Tapi, kalau kita tetap ingin bersaing. Kita akan mati. Contohnya, banyak antara Provinsi dan Kabupaten itu saling membuat kerajaan sendiri-sendiri," tegasnya.(azhar)

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar