Industri

Dispar Riau Dorong Pelaku UKM Kembangkan Bisnis Souvenir

PEKANBARU-Dinas Pariwisata Provinsi Riau terus mendorong pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) mengembangkan bisnis souvenir wisata Riau. Untuk menambah daya tarik wisata sehingga ada yang dijadikan tanda setelah berkunjung ke Riau.

"Jadi pelan-pelan pariwisata dengan ekonomi kreatifnya, perindustrian dengan industri kecilnya, koperasi dengan kelembagaannya, jadi simultan kita terus melakukan pembinaan," kata Kepala Dispar Riau, Fahmizal Usman.

Untuk itu pihaknya juga akan bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Riau untuk mendorong upaya tersebut. Saat ini katanya seperti turunan dari Tenun Riau yang populer saat ini yakni tanjak.

"Itu kan juga mengembangkan kerajinan seperti tenun. Sekarang turunan dari tenun yang juga populer itu tanjak. Dan ini juga kita terus kita dorong," kata Fahmizal

Dispar Riau mengklaim ada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Riau di tahun 2018. Peningkatannya berkisar antara 10-15 persen dibanding tahun 2017 lalu.

Peningkatan tersebut kata dia, tak terlepas dari gencarnya promosi yang dilakukan oleh pihaknya. Sehingga masyarakat mancanegara kian tahu dengan Riau. "Yang jelas orang sudah semakin tahu Riau. Itu yang membuat pergerakan kunjungan meningkat. Peningkatannya 10-15 persen ada," sebutnya.

Di sisi lain Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies ( ASITA) Provinsi Riau mengungkapkan bahwa pariwisata daerah setempat masih kekurangan iven dan souvenir sehingga butuh keseriusan dari pemerintah untuk memfasilitasinya.
     
"Seperti Walikota di Yogyakarta yang mengimbau kepada kelurahan untuk buat iven setiap akhir pekan. Ini bisa dicoba Walikota Pekanbaru untuk menyuruh kelurahan membuat iven setiap pekan," kata Ketua ASITA Riau, Dede Firmansyah.

Dia mencontohkan salah satunya bisa di Rumah Singgah Tuan Kadi yang kental dengan arsitektur Melayu yang posisinya di bawah Jembatan Siak III. Dulunya rumah itu merupakan tempat peristirahatannya Sultan Siak dan sekarang sudah dilengkapi pula dengan taman di sampingnya mengahadap Sungai Siak.

Bahkan di sana juga sudah ada kios berdagang yang difasilitasi perbankan,  namun juga tidak dimanfaatkan. Untuk itu perlu diperhatikan aspek penting pariwisata lainnya yakni suvenir dan buah tangan.
     
"Kita masih kurang souvenir, kalau Bandung Jogja itu mulai pagi dari hotel sudah ada orang jualan baju, souvenir atau gantungan kunci maupun di tempat pariwisatanya," ungkapnya.bayu

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar