Humaniora

Perlu Iven Reguler di Rumah Singgah Tuan Kadi Pekanbaru

rumah singgah Tuan Kadi

PEKANBARU - Provinsi Riau sebagai daerah Kerajaan Melayu meninggalkan berbagai peninggalan sejarah. Hal tersebut bisa dijumpai juga di Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru. Salah satunya yakni Rumah Singgah Tuan Kadi yang kental dengan arsitektur Melayu.

Dulunya rumah itu merupakan tempat peristirahatannya Sultan Siak. Sekarang sudah jadi cagar budaya yang posisinya di bawah Jembatan Siak III. Sudah dilengkapi pula sekarang ini dengan taman di sampingnya mengahadap Sungai Siak.

Namun setelah itu, tempat ini tampak seperti tidak hidup karena jarangnya aktivitas di sana sehingga kadang terlupakan bahwa itu peninggalan sejarah. Untuk membuatnya hidup, Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies ( ASITA) Provinsi Riau, Dede Firmansyah menyarankan ada dibuat iven reguler di sana.

"Ada Rumah Singgah Tuan Kadi, itu kosong, tak ada yang menempati. Padahal bisa dimanfaatkan Jumat atau Sabtu malam. Minimal sekali sebulan, komunitas yang suka musik bisa diarahkan ke sana supaya lebih hidup," ujarnya.

Di sana lanjutnya juga sudah ada kios berdagang yang difasilitasi perbankan,  namun juga tidak dimanfaatkan. Untuk ini ASITA mendorong agar walikota mengimbau jajaran agar bisa membuat iven di sana.

Hal itu kata dia seperti Walikota di Yogyakarta yang mengimbau kepada kelurahan untuk buat oven setiap akhir pekan. Ini bisa dicoba juga oleh Walikota Pekanbaru untuk menyuruh kelurahan membuat iven setiap pekan.

"Kalau susah tiap kelurahan, kecamatan lah. Atau di tempat-tempat keramaian saja seperti di Ruang Terbuka Hijau Kaca Mayang. Sekarang di Pekanbaru ini orang ramai tapi tak terarah," imbuhnya.bayu


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar