Regulasi

Triwulan III 2018 Capai Rp16,52 Triliun, Sektor Perkebunan

PEKANBARU - Meski harga minyak sawit hancur-hancuran tahun ini, tapi investasi di sektor komoditas ini masih tetap jadi primadona di Provinsi Riau. Hal itu terlihat dari realisasi investasi Provinsi Riau hingga triwulan III 2018 yang mencapai sebesar Rp16,52 triliun.

Jumlah itu memang turun sebesar 9,52 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 yang sebesar 18,26 triliun.Sementara target untuk tahun 2018 ini adalah sebesar 23,64 triliun.
Berdasarkan sektor usaha, realisasi total investasi Riau hingga triwulan tiga ini diperoleh oleh beberapa sektor. Lima besarnya yanki Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan Rp 6,8 triliun atau 40,95 persen dari nilai total, Industri Makanan Rp 3,9 triliun atau 23,75 persen, Industri Kimia dan Farmasi Rp 2,1 triliun atau 12,70 persen, Listrik, Gas dan Air Rp 1,5 triliun atau 9,31 persen; dan Konstruksi  Rp 551,9 miliar atau 3,34 persen dari nilai total.

"Di kabupaten itu perkebunan sektor unggulan," Kepala Dinas Dinas  Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau, Evarefita.

Bila dilihat secara detail, realisasi investasi sebesar Rp 16,52 triliun berdasarkan lokasi proyek, 5 besar adalah Indragiri Hilir sebesar Rp. 4,96 triliun atau 30 persen dari nilai total, kemudian Bengkalis Rp 1,75 triliun atau 11 persen Pelalawan Rp 1,74 triliun atau 11 persen, Rokan Hulu Rp 1,72 triliun atau 10 perseb dan Dumai Rp 1,57 triliun atau 9 persen.

Realisasi investasi PMA berdasarkan asal negara 5 besarnya yakni Singapura US$ 600,5 juta atau 64,62 persen, Amerika Serikat US$ 112,4 Juta atau 12,10 persen, Malaysia US$ 89,6 juta atau 9,64 persen, Mauritius US$ 74,7 juta atau 8,04 persen dan British Virgin Island sebesar US$ 20,7 juta atau 2,23 persen dari nilai total yang diperoleh.bayu

 

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar