Regulasi

Naik pada Penutupan November, Awal Desember Harga CPO Jatuh lagi

KUALA LUMPUR - Sempat naik pada penutupan November lalu, kini pada pembukaan perdagangan Desember harga Minyak Sawit Mentah (Crude Palm Oil; CPO) kembali turun. Dari 2.040 Ringgit Malaysia per ton pada Jumat 30 November lalu, pada Senin 3 Desember harga ditutup jatuh hampir 2 persen.

Penyebabnya diperkirakan atas perhatian masih tingginya stok dan Indonesia yang akan menghilangkan pungutan ekspor CPOnya. Akibatnya dalam catatan perdagangan kontrak penerimaan Februari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange harganya menjadi 2.000 RM (US$480.42) per ton.

Hal ini mengejutkan karena pada perdagangan Senin 3 Desember lalu itu, harga dibuka naik menjadi 2.064 RM oer ton."CPO dibuka lebih tinggi mengikuti menguatnya minyak kedelai di Bursa Perdagangan Chicago dan Minyak Sawit Olein di Dalian Cina imbas dari perkembangan positif pertemuan G20," kata pedagang komiditas berbasis di Kuala Lumpur.

Itu setelah Amerika Serikat dan Cina setuju mengakhiri 90 hari perang dagang yang telah menghancurkan pasar."Jika pasar banyak membeli minyak kedelai, maka sawit akan kurang menarik," kata pedagang Singapura.

Pedagang juga mengatakan bahwa pasar Sawit jatuh karena kekhawatiran naiknya stok dan prediksi Indonesia sebagai penghasil dan ekportir sawit terbesar akan menghilangkan pungutan ekapor CPO.

Indonesia menyatakan pekan lalu akan menghilangkan pungutan ekspor untuk meningkatkan ekspor setelah jatuhnya harga sangat memukul petani. Demikian dikutip dari theedgemarkets.com. Bayu Agustari


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar