Regulasi

Riau inflasi, Mengkhawatirkankah?

PEKANBARU - Walaupun Riau mengalami inflasi sebesar 0.49 persen di bulan November 2018 silam. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Aden Gultom mengharapkan kepada para pemangku kebijakan di Riau untuk tidak panik.

Imbauannya itu karena inflasi yang terjadi sebesar 0.49 persen itu masih dapat dikendalikan dan masih bisa dipakai untuk meningkatkan kebijakan perekonomian di Riau.

Selain itu, menurutnya inflasi yang dapat menyebabkan turunnya daya beli masyarakat tersebut juga belum mendekati angka 3 persen. Sehingga disebutkannya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Angka itu tidak mengkhawatirkan. Karena angka itu masih berada di bawah 3 persen. Jadi masih aman," sebutnya Senin, (3/12/2018).

Gultom mengatakan di November 2018 silam, Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,49 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 136,38.

Barang-barang yang menjadi penyebab terjadinya inflasi di Riau itu seperti bahan makanan, kesehatan, transpor, komunikasi sampai jasa komunikasi.

Diikuti oleh kelompok sandang, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar. Kemudian menyusul makanan siap saji, minuman, rokok dan disusul tembakau yang berada di peringkat terakhir menjadikan penyebab inflasi di Riau.

"Jadi dari enam kelompok pengeluaran yang tadi disebutkan bahwa inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada enam kelompok pengeluaran itu," jelasnya.Azhar


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar