Regulasi

Petani Sawit Swadaya Kini Sudah Bisa Presentase

SIMALUNGUN - Jangan anggap remeh terhadap petani, termasuk kepada petani sawit swadaya. Sehari-hari mereka memenag bergelut dengan kerasnya perawatan sawit secara swadaya, apalagi di saat-sata seperti ini, di mana harga tandan buah segar (TBS) lamban naik harganya karena adanya perang dagang antara Amerika serikat dan Republik Rakyat China (RRC).

Nah, di Kabupaten Simalungun, setelah bergabung dan dibina oleh DPD Asosiasi SAMADE (Sawitku Masa Depanku) Kabupaten Simalungun yang dipimpin oleh Muchtar Sinaga SP MM dan Edi Sinaga SAg (Ketua dan Sekretaris), para petani sawit swadaya di Simalungun bahkan telah bisa melakukan presentase di depan umum.

Dari informasi yang diperoleh SAWITPLUS.CO, Senin (3/12/2018), diketahui bahwa tidak tanggung-tanggung, presentse itu dilakukan saat SAMADE Simalungun bekerjasama dengan ILO (International Labour Organization) dalam sebuah Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dilaksanakan di Aula Kedai Kopi Kombur-Kombur Pematang Siantar, Sabtu (1/12/2018).

Di kegiatan pelatihan tersebut, para petani sawit swadaya menyampaikan pemikiran mereka melalui persentasi, baik secara berkelompok atau pun perorangan. 

Namun, menurut Irfan Afandi dari ILO dalam acara pelatihan tersebut, yang namanya baru belajar, ya para petani sawit swadaya itu masih butuh perbaikan kembali antara lain dalam hal pendokumentasian yang menjadi salahsatu titik kelemahan mereka. 

"Kami berharap perbaikan nantinya dibutuhkan pendamping dari Pengurus Samade untuk mendokumentasikan. Data ini perlu, agar masyarakat Eropa atau konsumen minyak sawit dapat melihat upaya perbaikan dan pekerjaan petani sawit swadaya tentang kampanye negatif minyak sawit kita," ungkap Irfan. hen


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar