Humaniora

Tragedi Setan (60) : Ingat, Iblis Itu Memperindah Kerusakan

Sekali murid-murid muda telah mendapatkan dirinya dengan upacara-upacara ritual untuk penyatuannya dengan Allah, dan telah meyakini pengucapan syair-syair nyanyian kemuliaan dan pujiannya, Dia telah memindahkan aku dari dunia yang tinggi ke dunia yang lebih rendah.

Dimana aku sekarang mengajar mereka tentang apa yang bertentangan dengan itu. Memperindah kerusakan dalam warna yang menyala-nyala untuk mereka. Dan membukakan bagi mereka perbuatan-perbuatan yang memalukan.

Di bumi maupun di langit, aku adalah yang paling ahli dari orang-orang yang ahli. Guru dari para guru, mukjizat dari kekuasaan Allah, dan saksi di hadapan Yang Maha Bijaksana. Siapakah di hadapan Allah yang lebih dekat dari pada aku? Siapakah reputasinya yang lebih terkenal dari pada aku? Aku dihormati sehingga Dia mengingatku, sekalipun Dia telah mengutukku.

Aku bangga Dia memperhatikanku, sekali pun Dia telah mengusirku. Dalam ma'rifatku, Dia telah mengingkari aku. Dalam kebingunganku tentang-Nya, Dia telah membuatku lebih membingungkan. Untuk kegairahanku, Dia telah memindahkan aku. Untuk pengabdianku kepada-Nya, dia telah meninggalkan. Untuk kedekatanku dengan-Nya, Dia telah membuat aku sampah yang terbuang. Untuk sikap penuh perhatianku kepada-Nya, Dia telah memencilkan aku.

Aku dulu biasa berkumpul dengan orang-orang yang beriman, tetapi Dia telah mengucilkan aku. Dan sekarang aku mengabdikan waktuku untuk-Nya dan aku memulihkan keadaanku dengan-Nya. Karena aku biasa mengabdi pada-Nya untuk kemakmuranku sendiri, namun kemakmuran benar-benar telah berlalu. Dan jika aku jatuh dari pandangan kesukaanNya, aku telah jatuh ke dalam pandangan esensiNya."

"Engkau yang disana! Aku bertemu Musa di gunung Sinai. Dan dia sangat gembira dengan apa yang telah dia berikan. Dia berkata kepadaku,"Apa yang mencegah engkau dari bersujud kepada Adam?"

"Apa yang mencegah pelaksanaan sujudku yang engkau sebutkan adalah, aku telah diperintahkan untuk menyatakan keesaan Allah, dan jika aku bersujud kepada Adam, aku akan seperti engkau. Engkau pernah diperintahkan untuk : 'Pandanglah gunung itu!' dan engkau memandangnya.

Aku pernah diperintahkan untuk : "Sujudlah kepada Adam, tetapi aku tidak bersujud dan mematuhi perintahNya, karena kesadaranku akan perintah itu."

Dia bertanya kembali, "Tetapi engkau berarti mengabaikan perintah Allah!" Aku berkata, "Dia tidak benar-benar memerintahkan aku." Dia menjawab," Tidakkah Dia telah mengatakan kepadamu 'Sujudlah kepada Adam'?" Aku menjawab, "Itu adalah perintah sebagai ujian, bukan perintah dari kehendak-Nya. Jika telah diperintahkan dari kehendakNya, maka aku akan bersujud."

Dia berkata,"Tetapi tentu saja engkau telah ternoda." Aku menjawab, "Wahai Musa, jangan percaya dengan keadaan Iblis ini, hanya karena dia telah berubah. Ma'rifat jenis ini tidak mengalami perubahan, sekalipun pribadi jasmaninya telah berubah. Ketenangan tetap ada, dia tidak terganggu."

Musa berkata kepadaku,"Apakah engkau ingat kepada-Nya sekarang, sekali pun setelah pengusiraanmu?" Aku menjawab, "Wahai Musa, aku tidak mengenal yang lainnya selain Dia, tidak seorang pun sama sekali. Aku tidak mengingat yang lain selain Dia, sekali pun Dia akan menyiksaku dengan api neraka. Wahai Musa, aku adalah yang paling lama dalam pengabdian, yang paling tinggi dalam kepuasan, dan yang paling berpengetahuan banyak di antara mereka dalam bersujud, yang paling dekat di antara mereka terhadap Eksistensi Illahiah, yang paling beriman di antara mereka terhadap perjanjian, yang paling dekat di antara mereka dengan Allah.

Tetapi Tuhanku berkata kepadaku, Engkau sama sekali tidak memiliki pilihan bebas. Aku menjawab," Ya Tuhan, kepunyaanMu pilihan-pilihan bebas, semua pilihan bebas. Dan pilihan bebasku adalah milik-Mu. Dan jika Engkau telah membuat aku jatuh, Engkau adalah Yang Maha Agung. Dan jika Engkau telah mencegahku dari bersujud kepada Adam, Engkau adalah Yang tak Terkalahkan. Dan jika aku telah bergelimang dosa dalam perkataan, Engkau adalah Yang Maha Mendengar segalanya. Dan jika Engkau berkehendak bahwa aku akan bersujud kepadanya, maka aku akan menjadi seorang yang patuh kepada-Mu."

"Dia telah mengabaikan buku catatanku, tetapi Dia tidak mengabaikan namaku. Dia telah mengabaikan harga diriku, tetapi Dia tidak mengabaikan kenanganku. Anugerah-Nya selalu untukku, dan kemurahan hati-Nya ditujukan kepadaku, sekalipun Dia murka kepadaku. Cintaku yang sedemikian besar adalah rampasanku. Aku senang dengan kedekatanku dengan-Nya.

Dan dengan kedekatanku terhadap orang-orang yang taat, Aku tidak pernah berhenti berlomba-lomba dengan orang-orang yang dicintai-Nya dalam dzikr. Juga tidak pernah berhenti berbagi dengan mereka dalam pemberian dari kebaikan-Nya. Karena aku mempunyai bagian dalam setiap perbuatan, dan bagian yang tepat dalam setiap hati manusia. (jss/bersambung)

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar