Regulasi

Bupati Siak Jawab Keluhan Dirjenbun

 - Bupati Siak, Syamsuar menjawab kenapa para petani yang ada di Riau masih enggan memanfaatkan kesempatan emas dalam upaya meningkatkan produktifitas kebun melalui program peremajaan kelapa sawit.

Jawaban ini merupakan hasil keluhan dari Direktur Jenderal Perkebunan RI, Bambang kepada para petani Riau dalam upaya meningkatkan produktifitas kebun melalui program replanting yang dilaksanakan di hotel the Premiere, Jumat, (30/11/2018)


Program ini akan langsung menyasar para petani melalui kelembagaan petani untuk melakukan replanting dalam konteks, kerja sama dengan para mitra yang sebelumnya telah ada.

"Saya akan Jawab persoalan apa yang terjadi di lapangan. Jawaban ini saya dapat saat saya langsung turun sendiri mengingatkan kepada masyarakat bahwa program ini begitu penting," katanya.

Gubernur Riau definitif tahun 2019 ini mengatakan bahwa persoalan pertama yang dihadapi para petani sampai enggan menjalankan program ini adalah karena mereka (petani) masih merasa memiliki hasil kebun dalam jumlah yang cukup.

Walaupun jumlahnya tidak semaksimal saat kondisi pertanian mereka berada di beberapa tahun yang lalu.

"Yang pertama itu karena mereka merasa bahwa hasil kebun mereka masih ada. Walaupun rata-rata tanaman mereka berusia diatas 25 tahun," jelasnya.

Syamsuar kembali menjawab bahwa problem kedua yang menimpa para petani adalah karena mereka telah menjaminkan sampai menggadaikan surat tanah perkebunan mereka untuk menutupi kebutuhan mereka lainnya.

Terakhir, Syamsuar beranggapan bahwa jika masyarakat melakukan replanting secara massal, mereka khawatir tidak ada lagi mata pencaharian mereka selama masa tanam sampai tanaman dapat dipanen perdana.

"Mereka sempat bertanya kepada saya jika replanting, sumber mata pencaharian mereka dari mana ?. Terus mereka tanya lagi agar pertanian ini bisa menghasilkan, mau ditanam apa ?. Kita sampaikan buatlah tanaman sela," tegasnya. Azhar

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar