Humaniora

Seks Gendruwo (14) : Istri Ngaku Ngesek Saban Malam, Gimo Stres

Pengakuan polos Wakijem itu membuat Gimo tercenung. Ia merasa sudah lama tidak melakukan hubungan intim dengan istrinya. Ia terlalu capek. Tenaganya banyak terkuras untuk menggarap ladangnya. Akibatnya, ketika mendengar penuturan istrinya itu, Gimo pun stres. Batin Gimo tertekan.

Laki-laki ini terus dibayangi kegalauan. Ia selalu bertanya-tanya, kalaulah itu bukan dirinya, terus laki-laki mana yang menyerupai dirinya, dan menggauli istrinya itu saban malam?

Adakah memang ada orang yang menyelinap masuk ke rumahnya dan meniduri istrinya? Kalaulah benar begitu, terus siapa laki-laki yang berani berbuat kurang ajar itu?

Sejak itu kalau malam Gimo tak bisa memejamkan mata. Ia berusaha berjaga-jaga, jangan-jangan memang ada laki-laki lain yang menyelusup ke kamar dan mencumbui Wakijem. Gimo ingin menangkap basah laki-laki itu. Ia ingin menangkap dan menghajarnya kalau tertangkap.

Beberapa malam Gimo lakukan itu, tetapi tak membuahkan hasil. Laki-laki yang disanggongnya tak kunjung ketemu. Uniknya, saban pagi, saat Wakijem dipancing Gimo, ditanya reaksi tentang hubungan seks semalam, istrinya selalu bilang sangat terpuaskan.

"Kakang ini terus saja. Aku sudah bilang capek, tapi Kakang terus saja meminta. Aku, aku juga suka kok Kang," jawab Wakijem.

Jawaban itu yang membuat Gimo kian kelabakan. Adakah istrinya kini tak beres otaknya? Tidak melakukan hubungan intim tapi terus-terusan merasa bersetubuh dengannya?

Ataukah ia memang disetubuhi oleh seseorang yang wajah dan tubuhnya mirip dengan suaminya? Tapi kalaulah memang begitu, terus kapan laki-laki itu melakukan perbuatan kurang ajar itu pada istrinya?

Gimo merenung. Ia mulai mengurai kembali mulai jam berapa berjaga dan tertidur lelap. Dan Gimo punya jawaban. Ia merasa tak mampu membuka mata ketika matahari mulai terbit. Dan saat istrinya ditanya jam berapa ia bersetubuh, ternyata tepat di jam-jam itu.

Jawaban lugu Wakijem ini yang membuat Gimo benar-benar stres. Sebab kalaulah pada jam itu laki-laki misterius itu menyetubuhi istrinya, maka tentu Gimo sedang lelap tidur di dekat istrinya.

Dan itu tak mungkin terjadi. Gimo tak yakin Wakijem seberani itu. Serong dengan laki-laki lain di dekatnya. Memikirkan itu Gimo jadi tambah linglung. Sejak itu laki-laki ini sakit-sakitan. (jss/bersambung)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar