Humaniora

Tragedi Meurah Pupok (7-Habis) : Biarkan Aku Melihat Ayah Untuk Terakhir Kali

Siang itu bakda Sholat Jum’at merupakan hari H pelaksanaan eksekusinya. Seluruh pembesar danpanglima dari berbagai kesatuan dan seluruh lapisan masyarakat hadir untuk menyaksikan eksekusi Sultan Muda tersebut. 

Terlihat Merah Pupok digiring seorang algojo yang biasa melakukan eksekusi pesakitan sebelumnya. Dengan memakai kostum putih yang cerah dengan garis kekuning-kuningan, dengan tegar Meurah Pupok berjalan tenang ke pembaringan tempat eksekusi itu.

Meurah Pupok menolak saat matanya akan ditutup. Dengan sangat tenang dia berkata dengan jelas ’’ Biarkan Mataku terbuka agar aku bisa menatap wajah Ayahandaku untuk terakhir kali. ‘’

Serentak terdengar suara tangisan dari mereka yang menyaksikan jalannya eksekusi Meurah Pupok. Dan dengan sekali ayunan pedang dari Sultan, menggelindinglah kepala Meurah Pupok. Terpisah dari badannya.

Di lantai, darah segar memuncrat hingga terpericik ke wajah Sultan. Sang Sulttan seakan-akan masih merasakan hangatnya darah dari sang buah hatinya.

Dalam larutan penyesalan kesedihan dan kegalauan hati   serta usianya semakin lanjut akhirnya,   Sultan jatuh sakit.  Para tabib Istana sudah berusaha coba mengobati sakit sang Sultan. Malah ada seorang pemimpin yang terkenal dari etnis China yang telah diberikan tempat khusus oleh Sultan mendiami salah satu pusat perniagaan yang disebut  Peunayong (daerah yang dipayungi atau dilindungi), sekarang Penayong,  China Town-nya Aceh, sebagai bentuk pengabdiannya kepada raja yang telah memberikan tempat tinggal serta diberikan kesempatan hidup berdampingan dari berbagai etnis lainnya  di Kutaraja (Banda Aceh sekarang).

Mereka khusus mendatangkan tabib di negeri Cina untuk mengobati Sultan yang sedang dilanda penyakit yang semakin parah.

Akhirmya Allah Berkehendak lain Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un tanggal 27 Desember 1636  Sang Sultan, Sultan Penguasa Aceh, Sumatera dan Malaka, Sultan Iskandar Muda berpulang ke Rahmatullah. Mangkatnya Sultan mengegerkan dunia, karena di mata Dunia, Aceh masuk dalam lima besar negara terkuat di era itu.

 By Arie Abieta  5 Karawaci Juli 2016

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar