Industri

Beli Gula India, Indonesia Minta Kurangi Tarif Impor Sawit

NEW DELHI  - Indonesia tertarik membeli gula dari India tapi dengan syarat agar India memotong tarif impor minyak sawit olahan menjadi 45 persen dan pemanis jadi 5 persen. Menurut sumber dari Press Trusted India.

Renacananya delegasi India akan berkunjung ke Indonesia pekan ini untuk negosiasi pernah dagang dua negara terkait dua komoditas gula dan sawit. 

 India adalah penghasil gula terbesar di dunia dengan surplus ekspor yang sangat banyak, sedangkan Indonesia adalah juga penghasil minyak nabati terbesar dunia khususnya sawit. 

Menurut sumber tersebut India juga sudah berbicara dengan berbagai negara termasuk Cina untuk mengekspor surplus gula tersebut. Ini juga untuk membantu pabrik membayar tunggakan tebunya ke petani.

Pemerintah Indonesia diyakini telah menyampaikan tidak menolak persetujuan bilateral ini dengan India soal gula dan sawit ini.

Meski surplus, sejatinya produksi gula India sudah turun 15 persen sampai pertengahan November ini karena banyak pabrik yang sudah tidak beroperasi lagi. Demikian disampaikan The Indian Sugar Mills Association (Isma), asosiasi pabrik gula India.

Bulan lalu dirilis bahwa produksi Oktober 2018-September 2019 kemungkinan akan turun menjadi 31,5 juta ton dari tahun sebelumnya 32,5 juta ton.

Sebelumnya Cogencis.com secara eksklusif melaporkan India berkemungkinan akan segera memotong tarif impor minyak sawit untuk memenuhi sebuah pakta perdagangan yang telah ditandatangani bersama negara Asia Tenggara. Akhir Desember rencananya tarif impor minyak mentah sawit menjadi 40 persen dan minyak sawit olahan menjadi 50 persen.

Saat ini, minyak mentah dan olahan dikenakan tarif bea impor masing-masing 44 dan 54 persen. Jadi masing-masing turun 4 persen poin," kata pejabat senior pemerintahan. bay


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar