Regulasi

Hari Sawit Nasional, Puluhan Petani Sawit Berpartisipasi Dalam Sosialisasi PSR

HATONDUAN - Program Sawit Rakyat (PSR) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai harus disosialisasikan agar bisa diwujudkan. Sebab, kebijakan ini menyangkut nasib jutaan petani sawit di Indonesia. 

Kegiatan sosialisasi PSR di Hotanduan, berlangsung pada sabtu sore (17/11/208) kemarin sehari menjelang hari Sawit Nasional, DPD Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Kabupaten Simalungun untuk kesekian kalinya melakukan kegiatan edukasi kepada puluhan petani sawit Indonesia. 

Kegiatan edukatif tersebut dilakukan di Balai Kecamatan Hatonduan, Kabupaten Simalungun, dihadiri oleh sekitar 50 petani sawit yang memadati ruang pertemuan.

Tampil sebagai pembicara adalah Henry Marpaung, seorang okoh muda yang menjadi pegiat sawit dan menjadi akademisi di salahsatu kampus swasta ternama di kota Medan. 

Tidak cukup sampai di situ, dalam acara yang berlangsung hingga menjelang malam hari tersebut, SAMADE Simalungun yang dipimpin Muchtar Sinaga SP MM dan H Edi Sinaga SAg (Ketua dan Sekretaris) juga menghadirkan Anthony Sembiring dan Ardy Kacaribu.

Anthony dan Ardy adalah Ketua dan Pembina Tim Kampanye Nasional Sawit Bersih, sebuah gerakan yang dibentuk oleh Ketua Umum DPP Asosiasi SAMADE Tolen Ketaren untuk menggalang kampanye sawit bersih guna melawan black campaign pihak yang antisawit.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Indra Muda Pasaribu (Ketua DPW Sumut), Ridwan Sirait (Ketua DPK Kecamatan Huta Bayu), DPK Kecamatan Siantar Erliani (Ketua), Lina Rahmayani (sekretaris), Iin (Bendahara).

Hadir juga sejumlah pengurus SAMADE Kabupaten Simalungun seperti Belman Manurung (Bendahara), Ponirin S.Ag, dan Tugimen. 

"Kegiatan ini merupakan sosialisasi PSR yang pertama di Kabupaten Simalungun dan akan berlanjut di Kecamatan lain," kata Ketua DPD SAMADE Simalungun Muchtar S Sinaga. 

Ia sangat berterimakasih kepada para petani sawit yang siap melakukan replanting. Kata Muchtar, dalam waktu dekat ini Asosiasi SAMADE akan bekerja sama dengan GAPKI (Gabungaj Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) untuk mengadakan sosialisasi PSR bersama 300 petani sawit di Simalungun. 

Pihkanya juga berencana merealisasikan  program rencana tindak lanjut implementasi Lembaga Perburuhan Internasional (ILO) tanggal 19-22 Nopember 2018. 

Kata dia, hal ini untuk mengetahui perkembangan petani sawit di Simalungun setelah mendapat pelatihan K3 di PTPN IV Bah Jambi beberapa waktu yang lalu. 

Muchtar memaparkan, ILO ini nantinya berperan sebagai sumber kampanye positif untuk menjawab isu negatif yang dilontarkan oleh Uni Eropa, guna melihat tingkat kepatuhan petani sawit dalam menghindari bahaya dan resiko saat bekerja serta mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja yang akan terprogram dengan baik. hendrik


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar