Regulasi

Samade Riau Serukan Galang Kekuatan Lawan Kampanye Negatif Sawit

PEKANBARU - Gencarnya kampanye negatif Kelapa Sawit oleh para Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat yang mengatasnamakan lingkungan hidup semakin meresahkan. Terlebih lagi, kalau yang berkampanye itu adalah yang berwujud orang Indonesia sendiri.

Kalaulah mereka adalah orang Indonesia, maka orang tersebut adalah musuh dari jutaan orang Indonesia yang hidupnya dari tanaman sawit. Dan mereka juga lupa kalau sawit juga yang menjadi salah satu sumber pendapatan dari negeri yang mereka tinggali. 

Demikian disampaikan Kawas Tarigan, Ketua DPW  Sawitku Masa Depanku (Samade) Provinsi Riau. Menurutnya seandainya Allah tidak menciptakan Pohon Sawit, maka tidak akan pernah ada minyak goreng dari sawit. Dan ketika tidak ada minyak sawit maka manusia akan berfikir bagaimana cara memenuhi kebutuhan minyak gorengnya. 

Padahal kita dan mereka sudah tahu bahwa untuk memproduksi minyak goreng selain dari sawit diperlukan minimal 4 kali lahan yang digunakan tanaman sawit. Jadi untuk menggantikan 1 juta hektare lahan tanaman sawit saja, akan diperlukan 4 juta ha. Maka berapa lahan yang harus disiapkan  untuk menggantikan 20 juta ha perkebunan sawit.  

"Masih terpikirkah oleh para anggota LSM yang mengatasnamakan lingkungan hidup? Benarkah mereka kerja tanpa bayaran? Terus kalau ada bayaran berarti ada yang membayari? Lantas tujuan yang membayar kira-kira apa? Berapa luas lahan yang diperlukan untuk tanaman kedelai atau bunga matahari untuk menggantikan kebun kelapa sawit? Belum lagi kondisi lingkungan perkebunan kelapa sawit yang jauh lebih rindang dibanding dengan perkebunan kacang kedelai," begitu bertubi-tubi pertanyaan yang harus dilontarkan.

Lebih lanjut dia mengajak untuk membayangkan jika sumber energi dari minyak bumi habis. Maka turunan produk kelapa sawitlah yang paling efektif karena memang paling produktif.  Tentu tidak bisa diterima ketika banyak LSM menyebarkan berita negatif tentang perkebunan kelapa sawit ini. 

Menjadi pertanyaan mengapa tidak terpikir oleh LSM itu kalau tanaman kedelai dan sejenisnya lebih berdampak negatif. Baik itu dalam penggunaan lahan maupun kondisi lingkungan yang diciptakan. Tidak pernah bisa dibayangkan juga berapa biaya yang harus  kita keluarkan untuk membeli minyak goreng, creamer, margarin, sabun, dan lain-lain jika tidak pernah ada pohon sawit, semua pasti akan mahal.  

"Saya sangat bersyukur pernah tinggal dan hidup di dalam lingkungan Perkebunan Kelapa Sawit yang lebih segar dan sejuk. Dan saya benar-benar paham kalau Sawit adalah masa depan bangsa ini.  Ayo kita galang kekuatan untuk melawan kekuatan yang memusuhi sawit," serunya.

Samade menilai LSM disuruh membuat kampanye negatif tentang sawit karena ada yang tidak bisa membudidayakan sawit . Mereka sangat takut produk mereka yakni Minyak kedelai, minyak biji matahari dan lain-lain benar-benar akan kalah bersaing. Makanya untuk bertahan mereka melakukan  berbagai cara termasuk  membuat kampanye hitam .  
Sekali lagi Samade menyerukan Ayo kita sadar bahwa Sawit adalah senjata andalan Indonesia saat ini dan masa yang akan datang. bay


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar