Industri

Kualitas Rendah, Kebun Rempah dan Teh Perlu Peremajaan

JAKARTA - Ketua Umum Dewan Rempah Indonesia Gamal Nasir mengakui kualitas produk rempah Indonesia yang memburuk menjadi penyebab utama penurunan ekspor dalam dua tahun terakhir. 

Meski peremajaan tanaman rempah telah didorong pemerintah sejak 2017, prosesnya masih berjalan lambat. Menurut dia, hal ini disebabkan banyak petani rempah-rempah yang tidak terlalu peduli dengan kualitas produknya ketika panen.Alhasil, ketika diekspor, rempah Indonesia banyak ditolak, terutama di pasar Eropa. 

Senada, Ketua Umum Dewan Teh Indonesia Bambang Murtioso mengatakan, kondisi tanaman yang mulai menua dan rendahnya inisiatif peremajaan membuat porsi teh untuk diekspor terus berkurang. 

Belum lagi potensi El Nino pada 2019 kian tajam menggerus produktivitas. 

"Selain faktor iklim, hambatan dagang di luar negeri meningkat. Untuk diekspor ke Eropa, kualitas teh harus berjenis premium seiring perubahan pola konsumsi yang massif di kawasan itu,"sebutnya lagi.

Selain itu, sejumlah negara di Eopa juga semakin me ningkatkan standardisasi produk teh impor.tps


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar