Politik

Tahun Politik Tak Bakal India Turunkan Bea Impor Sawit, Tapi Kok Masih Berharap

KUALA LUMPUR-Kendati Dorab Mistry tidak yakin tahun ini India akan menurunkan bea impornya terhadap minyak sawit, tetapi Menteri Industri Primer Teresa Kok masih berharap-harap itu akan terjadi.

Harapan itu dilontarkannya saat memberi pernyataan di Kuala Lumpur. Dia berharap perjanjian perdagangan bebas India-Malaysia akan membuahkan hasil positif bagi perdagangan minyak sawit antar negara.

Ini merupakan respons Kok dalam menanggapi desas-desus yang menyatakan bahwa India akan memotong bea impornya pada minyak sawit.

Menurutnya, isu itu telah meneyebabkan intelijen pasar dan para analis bersemangat. Sebab langkah India itu membantu meningkatkan dinamika pasar minyak sawit.

"Kami tetap berharap bahwa FTA yang disepakati antara Malaysia dan India akan positif untuk perdagangan minyak sawit Malaysia dengan India. Itu dapat membantu mendorong dinamika pasar minyak sawit secara keseluruhan," katanya.

Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif dilaksanakan antara India dan Malaysia. Dalam klausul ini bea masuk atas minyak sawit mentah (CPO) dan minyak sawit olahan (RPO) turun menjadi 40% dan 45%. Dan ini rencananya efektif berlaku tanggal 1 Januari tahun depan.

Namun Dorab Mistry saat tampi sebagai pembicara di IPOC 2018 Bali mengatakan, tidak yakin itu akan direalisasi India. Alasannya, India sedang menghadapi tahun politik, yang tidak mungkin akan mengambil kebijakan yang ‘merugikan’ konstituennya.

Apalagi beberapa hari lalu sudah muncul aksi unjukrasa dari importir kedelai yang menentang kemungkinan bakal diturunkannya bea masuk minyak sawit mentah itu. tem/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar