Humaniora

Tragedi Setan (35) : Iblis Pelindung Setan Terkutuk

Para penulis Sufi menggambarkan pemenuhan buku-buku hadits dengan keterlibatan Iblis dalam kehidupan praktis dan kehidupan ritual manusia. Mereka juga telah mengemukakan cara pencegahannya, terutama melalui doa-doa tertentu.

Disebutkan, untuk melindungi diri dari Iblis, orang-orang yang beriman melakukan empat langkah. Pertama adalah dalam masjid, pada saat pembacaan Al-Qur'an dengan sungguh-sungguh, dengan doa dan dalam perspektif kezuhudan.

Rumusan-rumusan doa diberikan, kemanjurannya dapat menetralkan berbagai gangguan setan yang berkisar dari pertentangan tententu, misalnya, gangguan tidur, sampai yang lebih bersifat umum.

Rumusan doa "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk" dianggap sebagai obat yang sangat manjur untuk menghilangkan gangguan setan. Karena setiap kali doa ini diucapkan, Allah akan menghancurkan 360 setan yang berada dalam hati orang-orang yang beriman.

Iblis menjadi putus asa tiap kali doa ini diucapkan, sehingga dia memohon kepada orang-orang suci untuk tidak mengajarkan doa ini kepada orang lain. Sebagai gantinya, Iblis tidak akan menghalangi mereka dalam jalan kesempurnaan. Namun bargaining itu sangat sedikit yang diterima para orang suci.

Walaupun banyak rumusan doa yang berbeda-beda memiliki karunia yang menguntungkan, tapi menyebutkan satu dari beberapa nama Allah sudah cukup untuk mengendalikan kekuatan setan.

Qays Ibnu Al-Hajjaj berkisah. Ia mengatakan, bahwa setan dalam dirinya berkata padanya, "Ketika aku pertama kali masuk ke dalam dirimu, aku seperti seekor unta. Sekarang aku seperti seekor burung."

Ibnu Al-Hajjaj menanyakan alasan itu. Dan jawab setan itu, "Karena engkau telah menghabiskan aku dengan menyebut-nyebut nama Allah Yang Maha Tinggi!"

Abu Hurrayyah berkata,"Setan dari seorang yang beriman dan setan dari seorang yang tidak beriman bertemu. Setan dari orang yang tidak beriman adalah halus, montok dan menarik. Namun sebaliknya, setan dari orang yang beriman kurus-kering, kusut dan telanjang. Setan dari orang yang tidak beriman berkata kepada setan dari orang yang beriman. "Apa yang terjadi denganmu, wahai setan yang kurus-kering?" Dia menjawab, "Aku bersama dengan seorang manusia yang apabila dia makan, dia menyebutkan nama Allah, dan aku tetap lapar. Apabila dia berpakaian, dia menyebut nama Allah, dan aku tetap telanjang. Dan apabila dia merapikan dirinya sendiri, dia menyebut nama Allah, dan aku tetap kusut."

Tetapi setan yang lain berkata,"Tetapi sebaliknya, aku bersama seorang teman yang tidak melakukan itu! Aku selalu mendapat bagian dari makanannya, minumannya dan pakaiannya."

Kepercayaan para Sufi pada doa-doa suci sebagai sebuah perlindungan terhadap Iblis -apakah itu berupa doa, pembacaan Al-Qur'an dan penyebutan nama Allah (dzikr)- tidak sama dengan penggunaan mantera-mantera sihir yang mengharuskan atau memaksa sang dewa untuk memberikan anugerah atau keuntungan, tanpa memperhatikan keadaan bathin si pelaku.

Sebaliknya, ada banyak pembahasan di antara para Sufi tentang perlunya niat yang baik, dan perlunya pengobaran cahaya kebenaran di dalam hati seseorang yang kemudian akan memancarkan perhatian seseorang terhadap doa, dzikr, Al-Qur'an, dan sebagainya. Rumusan-rumusan doa itu sendiri, tanpa disertai perangai bathin, adalah kosong belaka.

Al-Kharraz mengatakan: "Aku melihat Iblis dalam tidurku, dan aku pegang tongkatku untuk menyerangnya. Namun dia berkata kepadaku, bahwa dia tidak takut dengan tongkat itu. Dia lebih takut dengan suatu cahaya yang ada di dalam hati."

Inilah cahaya kebenaran. Al-Makki menegaskan, itulah yang akan menghilangkan kegelapan yang ditimbulkan oleh hawa nafsu. Al-Kharraz menambahkan, bahwa sekali cahaya kebenaran ini menjadi bagian integral dari sifat manusia, maka hal ini akan melemahkan kekuatan Iblis dan membentuk kembali roh manusia dalam cerminan satu karunia Allah. Jadi, sekali mengalami perubahan tadi, seorang Sufi terdorong untuk melindungi cahaya kebenaran ini dengan cara apa pun yang bisa dia lakukan. (bersambung/jss)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar