Industri

Pupuk Sawit di Tengah Harga Menurun

PEKANBARU - Pupuk menjadi unsur penting perawatan dalam budidaya Kelapa Sawit. Namun di saat harga Sawit belum bagus, petani maupun pekebun tentu harus memutar otak agar beban produksi menjadi efisien.

Oleh karena itu, PT Meroke Tetap Jaya sebagai distributor pupuk menawarkan yang terjangkau di tengah menurunnya harga sawit. Pupuknya yakni Korn-Kali+ B yang mengandung unsur Kalium, Magesium, Sulfur, dan Borate.

"Ini masuk akal dengan kondisi harga sawit yang begitu murah, kita lebih arahkan ke produk kita Korn-Kali-B. Ini pupuk pengganti KCL, Kisrit, dan Borate tapi masih di luar pupuk N (Nitrogen) dan P (Fosfat). Nanti bisa dipilih saja tambahannya dari Urea/Za dan TSP/RP/SP36 juga bisa," kata Area Manager Pekanbaru PT Meroke Tetap Jaya, Siswanto kepada SAWIT+.CO.

Ditambahkannya jika tak ingin beli terpisah, pihaknya juga mempunyai produk yang mengandung N dan P yakni Pupuk SS (Ammaphos) Cap Burung. Ini mengandung N, P, dan S (sulfur). Ketiga unsur ini merupakan komponen protein yang diserap dan berperan juga dalam peningkatan hasil produksi.

Jadi, dengan dua jenis ini pupuk ini (Korn-Kali=B dan SS Ammpohos) kebutuhan hara makro tanaman sawit sudah bisa terpenuhi.  Untuk dosis perbatang tergantung pada umur tanaman kelapa sawit. Dosis standard yang dipakai untuk tanaman umur 8-15 tahun adalah 5-6 kg/pokok/tahun korn-Kali+B dan 3-3,5kg/pokok/tahun SS Ammpohos, jumlah tersebut bisa dibagi menjadi 3-4 kali aplikasi per tahun. 

"Saya anjurkan 4 kali setahun yakni satu kali 3 bulan. Jadi sekali saja pupuk dicampur, hemat tenaga dan kelarutannya juga cepat. Tapi kondisi SS kandungannya N masih kecil bisa jadi ditambahkan sedikit dari Urea, NSP, atau Za," ujarnya yang berkantor di Jalan Imam Munandar, Pekanbaru ini. Bay


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar