Regulasi

APKASINDO Dorong Dibukanya Perguruan Tinggi Khusus Sawit di Riau

PEKANBARU - Dalam Seminar Nasional II Kelapa Sawit yang ditaja Fakultas Pertanian Universitas Riau (UR) bekerja sama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Provinsi Riau di Hotel Pangeran, 24-25 Oktober mengemuka ide mendirikan perguruan tinggi khusus Kelapa Sawit di Provinsi Riau.

Hal ini mengingat Riau sebagai daerah dengan luas Sawit terbesar. Selain hanya ada satu juga perguruan tinggi yang khusus bidang Sawit yakni Institut Pertanian Stiper di Yogyakarta.

Seperti disampaikan Wakil Sekretaris Jendral Dewan Pempinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia, Rino Afrino. Saat ini jumlah luas lahan Petani Sawit Rakyat sekitar 5,7 juta hektare.

Pihaknya dibantu Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit punya program memberikan beasiswa 300 orang setiap tahun ke Instiper Yogyakarta. Itu hitungannya setelah lukus akan jadi mandor satu orang untuk 100 ha.

"kalau 5 juta ha kebun rakyat, berarti perlu 50 ribu mandor. Kalau hanya mengandalkan dari Instiper 300 setahun mau sampai kapan," ujarnya.

Oleh karena itu, perlu ada pendidikan tinggi perkebunan di Riau. Dia mengaku sudah berbicara juga dengan Rektor Instiper yang menyatakan siap mendukung jika akan dibuka perguruan tinggi khusus sawit di Riau.

"BPDPKS sudah welcome, uangnya unlimited. Apa susahnya, Riau siap. Syaratnya tinggal dari dinas perkebunan," ulasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pembina Usaha Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Undang Daryana mengatakan pihaknya hanya bisa sebagai katalisator untuk mengarahkan karena pegawai tidak bisa terlibat langsung.

"Jadi buatlah yayasan oleh orang dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Apkasindo, atau BPDPKS," imbuhnya. Bay


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar