Regulasi

7 Juta Sertifikat Tanah Diyakini Terbit Hingga Akhir 2018

Sertifikat tanah. (MediaIndonesia.com)

JAKARTA - Pencapaian sertifikat tanah di Tanah Air meningkat pada tahun 2016 dan 2017. Untuk tahun 2018 ini, pemerintah menargetkan 7 juta sertifikat tanah bisa diterbitkan.

Hal itu dikatakan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan A Djalil di Jakarta, Rabu (24/10/18). 

Dikatakannya, berdasarkan data Kementerian ATR/BPN, pada tahun 2015 sekitar 967 ribu sertifikat sudah diterbitkan. Kemudian meningkat menjadi 1,16 juta sertifikat tanah pada tahun 2016. Lalu meningkat hingga lima kali lipat menjadi 5,4 juta sertifikat untuk tahun 2017.

"Kalau sebelum-sebelumnya pencapaian sertifikat itu 500 sampai 800 ribu, baru pada 2016 meningkat menjadi satu juta. Saat saya dipindahkan ke sini, diberi target 5 juta, alhamdulillah tahun lalu 5,4 juta bidang persil," ujar Sofyan.

Sementara itu, untuk tahun ini hingga September 2018 sudah mencapai 3,96 juta sertifikat yang dibagikan ke masyarakat. Sofyan pun yakin target 7 juta sertifikat pada tahun ini dapat dicapai.

"Tahun ini 7 juta, kami yakin Insya Allah bahkan bisa lebih dari itu. Teman-teman di lapangan menyebutkan, 7 juta itu akan terlampaui," kata Sofyan. 

Secara keseluruhan, dari periode 2015 hingga 31 September 2018, telah terdaftar sebanyak 11,49 juta bidang tanah.

Untuk 2019, pemerintah menargetkan 9 juta bidang tanah sudah tersertifikasi. Sementara untuk 2020 dan seterusnya ditargetkan tiap tahun 10 juta sertifikat tanah dapat dibagikan kepada masyarakat. Pada 2025, semua tanah di Indonesia ditargetkan sudah tersertifikasi.

Ia meyakini target tersebut dapat dicapai terlebih saat ini Kementerian ATR/BPN didukung oleh 9.000 juru ukur dimana sebanyak 7.000 juru ukur merupakan juru ukur independen bersertifikat yang berasal dari masyarakat.

"Mudah-mudahan ini bisa tercapai dengan pendekatan dan segala informasi yang kita lakukan, termasuk melibatkan masyarakat jadi juru ukur. Juru ukur kami saat saya masuk ke sini sebanyak 2.000 orang dan sebagian besar sudah jadi pejabat. Hari ini kami punya juru ukur 9.000 orang dan 7.000 juru ukur bersertifikat. Ini juga akan menciptakan profesi baru yang akan terus kami kembangkan," kata Sofyan. Efi


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar