Herbal

Ini Teknik Bernafas Sempurna Cara Yoga

Bagaimanakah cara bernafas yang sempurna? Jawabannya adalah ketika Anda tidur. Cara termudah untuk merasakannya adalah dengan berpura-pura tidur. Baringkan tubuh Anda, pejamkan kedua mata, kendurkan seluruh persendian dan otot-otot termasuk urat muka dan leher.

Biarkan nafas Anda menjadi dalam dan semakin dalam. Ketika benar-benar tertidur, maka nafas Anda menjadi semakin teratur. Inilah cara bernafas yang ideal.

Dalam pranayama (teknik bernafas dalam yoga), bernafas dengan cara ini dapat dilakukan dalam keadaan sadar sepenuhnya. Diawali dengan memasukkan udara ke dalam paru-paru bagian bawah, disusul paru-paru bagian tengah, dan terakhir memenuhi bagian atas.

Walau sepertinya terpisah, proses ini terangkum dalam satu tarikan nafas yang halus. Selain itu yang membedakan dari bernafas dengan cara biasa adalah usaha untuk memenuhi paru-paru dengan udara sebanyak-banyaknya.

Sedangkan proses pengeluaran relatif lebih sederhana yaitu menghembuskan udara pelan-pelan melalui lubang hidung hingga tak tersisa udara dalam rongga dada dan perut.

Menghirup dan Menghembuskan

Bernafas dengan cara itu yang disebut bernafas lengkap. Baik menghirup maupun mengeluarkan udara dilakukan untuk memasukkan dan mengeluarkan udara seanyak-banyaknya. Organ-organ pernafasan bergerak seperti akordion, berurutan dan berirama.

Sedangkan gerak diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut) turut membantu dalam menekan bagian bawah paru-paru. Dengan tekanan khusus ini gas-gas buangan yang tertimbun ikut terhembus bersama udara jenuh.

Bernafas dengan cara biasa tak mampu mengeluarkan gas-gas ini. Itulah mengapa tidur membuat badan segar, sebab dalam tidur kita melakukan pernafasan lengkap tanpa kita sadari.

Walaupun tampaknya sederhana, satu pernafasan utuh ternyata mengandung empat tahapan : menghirup udara, jeda setelah menghirup, menghembuskan udara, dan jeda setelah menghembuskan.

Secara sadar kita memang hanya melakukan dua kegiatan utama yaitu menghirup dan menghembuskan udara. Jeda dilakukan di luar kesadaran kita untuk memberi kesiapan bagi organ-organ dan pernafasan untuk bereaksi berlawanan secara cepat.

Normalnya waktu jeda ini hanya sepersekian detik. Namun dalam pranayama, jeda justru menjadi salah satu pusat perhatian. Para yogi menarik manfaat yang besar bagi jiwa dan raga melalui jeda nafas yang panjang dan teratur.

Tahapan Pernafasan

Satu pernafasan lengkap yang utuh mengandung aktivitas :

  1. Puraka

Menghirup udara dalam bahasa sansekerta disebut puraka. Prosesnya adalah memasukkan udara ke dalam tubuh secara berurutan mulai paru-paru bagian bawah, tengah, hingga atas.

Ibaratnya mengisi gelas dengan air, maka bagian dasar yang terisi lebih dulu hingga penuh. Prinsipnya adalah mengisi paru-paru dengan udara sebanyak-banyaknya yang dilakukan dengan halus dan kontinyu. Jika dilakukan terputus-putus, maka manfaat pernafasan lengkap bagi tubuh pun mustahil diperoleh.

  1. Abyantara Kumbhaka (jeda setelah menghirup udara). Disebut juga jeda penuh. Kumbhaka berarti sengaja menghentikan aliran udara dengan cara meniadakan gerakan organ dan otot yang sebelumnya diaktifkan untuk bernafas.
  1. Rechaka, adalah menghembuskan nafas melalui lubang hidung. Sama halnya dengan puraka, rechaka dilakukan dengan halus dan kontinyu walaupun kecepatan keduanya berbeda. Rechaka lebih sederhana karena hanya menghembuskan udara secara alami dengan mengembalikan rongga dada dan perut ke posisi semula.
  1. Bahya Kumbhaka (jeda setelah menghembuskan nafas)

Disebut juga jeda kosong. Jeda ini dengan dilakukan untuk mengosongkan paru-paru dan sengaja diperpanjang untuk memberi kesiapan ruang bagi puraka yang baru.

Kemampuan melakukan jeda berbeda bagi tiap-tiap orang. Semakin lama semakin baik. Seorang yogi mampu melakukan jeda nafas selama satu jam. Beberapa dari mereka bahkan mampu bertahan selama berhari-hari.

Hal ini pernah dicoba dengan mengubur seorang yogi hidup-hidup. Mereka bukannya tak bernafas, namun empat tahapan dalam bernafas ini dilakukan dalam waktu yang sangat lama.

Mereka dapat bertahan karena energi yang dilibatkan dalam pernafasan ini sangat kecil sebab kerja otak yang paling rakus memakan energi bisa ditekan hingga batas minimalnya.

Jika Anda ingin mengukur kemampuan Anda, cukup praktekkan keempat tahap bernafas di atas. Hitung dalam hati berapa lama jeda yang mampu Anda lakukan. Jika tubuh Anda kekurangan suplai oksigen, maka dipastikan pernafasan lengkap menjadi tidak sempurna karena dipaksakan.

Hal ini harus dihindari. Salah satu tips yang diturut oleh para yogi adalah mengawali latihan pernafasan dalam dengan pernafasan biasa. Dengan pernafasan biasa, suplai oksigen menjadi normal dan siap untuk melakukan pernafasan lengkap.

Berikut tips untuk melakukan latihan pernafasan :

  1. Pilihlah tempat yang sunyi dan jauh dari gangguan. Jika Anda memilih tempat berlatih di dalam ruangan, pastikan jendela terbuka lebar agar udara segar dapat leluasa memasuki ruangan.
  2. Duduklah di kursi atau bisa juga bersila di atas lantai. Tegakkan punggung Anda namun jaga agar tetap rileks.
  3. Pejamkan mata dan mulailah bernafas dalam-dalam dan perlahan-lahan, tanpa tekanan.
  4. Latihan sebaiknya dilakukan dalam keadaan perut kosong. Tunggu hingga tiga jam setelah makan berat atau satu setengah jam setelah makanan ringan. Alasannya : perut terlampau penuh membuat Anda sulit berkonsentrasi dan pada saat kenyang sebagian besar darah dan oksigen terserap untuk proses pencernaan. Ini akan mengurangi porsi darah dan oksigen yang dialirkan ke otak selama pernafasan. Lima belas menit setelah latihan adalah waktu yang idela untuk makan.
  5. Lakukan latihan ini dua kali sehari : pagi hari sebelum sarapan serta sore hari setelah aktivitas usai. iz/jss

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar