PEKANBARU - Fakultas Pertanian Universitas Riau bekerja sama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Riau akan menaja atau menggelar Seminar Nasional II Kelapa Sawit sekaligus expo atau pameran yang diikuti banyak perusahaan di Hotel Pangeran mulai besok, 24-25 Oktober.
Dalam kegiatan yang bertema "Penguatan Sumber Daya Manusia dan Peluang Usaha Industri Perkebunan Kelapa Sawit Sebagai Unggulan Daerah yang Berkelanjutan" semua peluang terhadap usaha kelapa sawit akan dibahas. Termasuk juga untuk karir bagi mahasiswa atau masyarakat yang ingin menggapai kesejahteraan dengan sawit.
Ketua Panitia Seminar, Ir. Sukemi Indra Saputra M.BA,M.Si kepada SAWIT+.CO, Selasa (23/10/2018) mengatakan secara kebutuhan dan peluang, sawit masih mendunia karena masih diperlukan. Walaupun disaingi minyak lain, tapi tanaman tersebut musiman dan sawit punya keunggulan tumbuhnya sampai25 tahun.
"Jadi kalau ini dibina dengan manajamen yang bagus maka akan memberikan sumber pendapatan yang berkelanjutan," ujarnya.
Oleh sebab itu, sektor komiditas ini harus dibina supaya profesional dan kualitasnya dunia. Selama ini masih terjadi ketimpangan antara perusahaan dan masyarakat sehingga harga jatuh.
Kalau bisa, lanjutnya ke depan agar bisa berkarir bagus di dunia sawit, maka perlu ditingkatkan melalui pendidikan. Oleh sebab itu dalam srminar nanti juga akan hadir Direktur Karir, Kemahasiswaan, dan SDM Kementrian Riset dan Teknologi-DIKTI, Prof. Dr. Bunyamin Maftuh M.Pd.
"Darinya kita ingin tahu program pemerintah terkait dengan pembangunan perkebunan. Kita harap buat kurikulum dan dibangun program studi perkebunan atau bahkan perguruan tinggi. Itu bisa menjadi karir baik dalam lingkup kerja sawit di lapangan maupun di kantor," ungkapnya.
Untuk swadaya sawit, saat ini memang lahan sudah penuh di Riau dan ada kebijakan moratorium. Namun masih ada peluang untuk program Peremajaan atau replanting yang dibiayai pemerintah.
"Harus ada juga regenerasi pada usaha yang ada, untuk peremajaan, jadi orang tua akan digantikan anaknya. Secara berkelanjutan diharapkan terus dengan seiring meningkatkan produktivitas," tambahnya.
Untuk seminar besok diantaranya yang menjadi pembicara kunci adalah Menteri Pertanian, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman M.P. Kemudian ada juga dari Kementrian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional, Dirjen Penanganan Masalah Agraria Permanfaatan Ruang dan Tanah, Raden Agus Bagus Wijayanto S.H, M.Hum.
Lalu M.A. Selanjutnya Dirjen Penegakan Hukum Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Drs. Rasio Ridho Sani M.Com MPM. Kemudian ada Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS), Dono Boestami. Selain itu juga ada Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebuban Provinsi Riau, Ir. Ferry HC Ernaputra M.Si.
Tak hanya dari pemerintah, dari pihak yang berkecimpung di dunia kelapa sawit hadir diantaranya Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Pusat Ir. Joko Supriono, Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) H. Anizar Simanjuntak.
Para pakar di seminar ini juga ada dari Indonesia yakni Pakar Teknologi Ramah Lingkungan, Jeffry adiyanto kusumohadi. Sedangkan dari praktisi Perusahaan asal Indonesia yakni dari PT Smart Tbk, Sinarmas, Toni Liwang dan tentunya dari Tuan Rumah Faperta UR ada Dr. Ir. Wawan MP dan Ketua GAPKI Riau, Saut Sihombing.
Dari Malaysia ada Pakar Gambut Xaviar Arulando dan dari Singapura ada Pakar Industri Jhon Chow P.hd. Tak hanya pakar, praktisi perusahaan pun ada juga dihadirkan dari Malaysia yakni dari Besteel BHD yang diwakili Mr.Quah Ban Lee. Bay