Politik

Demi Nasib 650 Ribu Petani Sawit, Malaysia Ikat Kerjasama Uni Eropa

BRUSSEL –Malaysia ancang-ancang menjalin kemitraan dengan Uni Eropa. Drafnya sudah dibuat, dan direncanakan bulan Januari tahun depan akan ditandatangani.

Itu dikatakan Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail saat menghadiri acara Pertemuan Asia-Eropa (ASEM) yang melibatkan 51 negara. “Malaysia dan Uni Eropa (UE) berencana untuk menandatangani perjanjian kerjasama kemitraan (PCA) pada Januari 2019,” katanya.

Menurutnya, dengan perjanjian itu, maka Malaysia akan mencari di luar perdagangan bilateral dan investasi setelah PCA ditandatangani dengan Uni Eropa.

Pihaknya suda bertemu dengan Federica Maria Mogherini, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan.

Menurutnya, PCA adalah perjanjian komprehensif mengenai kerjasama bilateral dan multilateral yang terdiri dari politik, ekonomi, perdagangan, investasi, keadilan, budaya, pendidikan, sains dan teknologi, kesehatan, pertanian, pariwisata, energi, lalu lintas, dan lingkungan.

Anggota ASEAN individu pertama-tama harus menandatangani PCA dengan UE untuk memenuhi syarat perjanjian perdagangan bebas (FTA).

"Dalam diskusi kami, Federica Maria mengatakan Uni Eropa menganggap Malaysia sebagai mitra penting di kawasan ASEAN dan bersedia bekerja sama untuk kebaikan bersama,” katanya.

"Kami juga berbicara tentang industri minyak sawit dan Uni Eropa memahami bahwa itu adalah sumber utama (pendapatan) 650.000 petani kecil Malaysia.

"Dengan beberapa penilaian, termasuk ini, PCA antara Malaysia dan UE telah direncanakan akan ditandatangani pada Januari tahun depan," tambahnya.

Menurut Dr Wan Azizah, rencana FTA antara Malaysia dan UE akan diberikan lebih mendalam, terutama pada implikasinya terhadap ekonomi negara. tem/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar