Humaniora

Tragedi Setan (24) : Saat Maghrib Pintu Neraka Terbuka

Contoh-contoh penting dari kekuatan setan telah digambarkan dalam hadits. Yang paling menonjol adalah seputar pergerakan matahari, saat terbit dan tenggelam.

Ini memang memiliki pengaruh langsung terhadap kehidupan manusia, laki-laki dan perempuan. Transisi dari terang ke gelap kembali ke terang adalah periode dimana pengaruh setan sangat kuat, terutama di malam hari.

Matahari dengan cahaya yang terlihat di ufuk, ditafsirkan sebagai tanduk-tanduk setan, yang di antara kedua tanduk itu matahari menampakkan diri. Tidak hanya saat matahari terbit tanduk-tanduk setan itu menampak, tetapi juga ketika matahari terbenam.

Untuk itu merupakan keharusan seorang Muslim untuk menjaga dirinya selama saat-saat kritis ini. Sebab saat itulah kekuatan setan sedang berada pada puncaknya. Semua shalat harus dihentikan dahulu sampai saat-saat kritis ini lewat, karena neraka sedang membara dan pintunya terbuka lebar.

Setelah matahari tenggelam, orang harus berhati-hati, karena setan mengembara dengan bebas pada malam hari dan merupakan suatu ancaman yang potensial. Anak-anak, terutama, harus dilindungi. Rumah harus benar-benar dijaga dari gangguan setan. Kunci pintu, ikat kuat kantung-kantung air dan tutup kendi. Sabda-sabda Nabi Muhammad SAW telah menjamin kita, bahwa setan tidak mampu mengendorkan apa yang sudah terikat dengan kuat.

Hal yang paling tidak mengenakkan dari terbitnya matahari adalah kaitan yang dimilikinya dengan berkembangnya perselisihan (al-fitnah) di antara manusia. Matahari terbit adalah sebuah wadah yang mengalirkan perselisihan.

'Abdullah Ibnu Maslamah telah mengatakan kepada kami dari Malik, dari 'Abdullah Ibnu Dinar, dari 'Abdullah Ibnu "Umar yang mengatakan,"Aku melihat Rasulullah SAW menunjuk ke arah timur. Danb eliau bersabda, "Disana, sesungguhnya perselisihan ada disana. Ya, perselisihan berasal dari sana di mana tanduk setan muncul."

petunjuk-petunjuk hadits adalah lebih hidup dan lebih lengkap daripada biasanya apabila petunjuk-petunjuk tersebut membicarakan penyebaran perselisihan ini, yang menyatakan bahwa perlakuan yang khusus harus dilakukan pada masyarakat Muslim. Pengaruh yang merusak dari perselisihan pada masyaraka dan unit-unit komponen sosialnya (keluarga dsb) sering terlihat pada seluruh masyarakat Muslim. Hal ini tidak membuat Iblis berlalu begitu saja; sebaliknya, ini adalah suatu rangsangan yang engundang Iblis untuk untuk berbuat sesuatu. Dari singgasananya di atas samudra dia akan mengirimkan balatentara setannya. Mereka yang paling dihargai oleh Iblis dan diberi hadiah yang banyak adalah mereka yang paling berhasil dalam menaburkan perselisihan dan pertengkaran.

Abu Kurayb Muhammad Ibnu Al-'Ala dan Ishaq Ibnu Ibrahim (rumusan-rumusan milik Abu Kurayb) berkata, "Abu Mu'awiyah mengatakan kepada kami bahwa Al-A'masy melaporkan dari Abu Sufyan, dari Jabir yang berkata, bahwa rasulullah SAW bersabda, "Iblis meletakkan singgasananya di atas lautan. Dia mengirimkan pasukan terbangnya. Bagi mereka yang paling baik menaburkan perselisihan, Iblis memberinya suatu tempat di dekatnya. Salah satu dari mereka datang dan berkata,'Aku telah melakukan banyak hal.

Kemudian Iblis berkata,'Engkau belum melakukan apapun.' "

Lalu Nabi mengatakan,"Kemudian yang lain dari mereka datang dan berkata,'Aku tidak meninggalkannya sampai aku menyebabkan pertengkaran antara dia dan istrinya.'

"Nabi berkata,"Kemudian Iblis membawanya dekat dengannya dan berkata,'Engkau telah melakukannya dengan baik!' (jss/bersambung)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar