Industri

Pemprov Riau Lirik Potensi B20, Tapi Kendalanya Masih Klasik

PEKANBARU - Kebijakan B20 agar industri memakai Solar dengan kandungan Minyak Mentah Sawit (Crude Palm Oil:CPO) 20 persen sudah dikeluarkan Indonesia sejak awal September. Hal ini tentu juga menjadi satu peluang tersendiri.

Riau sebagai provinsi penghasil minyak mentah sekaligus minyak sawit terbesar di Indonesia seharusnya bisa menangkap peluang itu. Hanya saja dari pemerintah provinsi setempat mengaku masih terkendala masalah klasik yakni pendanaan.

"Kita punya Sumber Daya Manusia dan teknologinya sudah ada juga orangnya. Cuma sumber daya pendanaan yang terbatas,"kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Riau, Indra Lukman Agus, Jumat (19/10/2018).

Menurutnya jika itu Riau bisa fokus, maka akan ada juga tentunya pemasukan ke daerah melalui badan usaha milik daerah yang mengelolanya. Apakagi saat ini dikatakannya produksi Pertamina agak terbatas untuk menyuplainya. Atau bakal lebih bagis lagi jika Riau punya kilang sendiri.

"Kalau bisa hasilkan B20 lalu kita sebar itu bisa jadi peluang usaha, BUMD kita minta coba mengarah ke sana. Katena industri sudah diwajibkan, tapi sekarang antara kebutuhan dan produksi Pertamina terbatas," ujarnya.

Meski demikian, dia mengaku saat ini pihaknya masih koordinasi terkait pemakaian B20 untuk industri di Riau. Namun menurutnya kalangan industri sepertinya masih punya cadangan Solar yang murni sehingga mungkin akan optimal penggunaan B20 pada tahun 2019. Bay

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar