Herbal

Konsumsi Cumi Ternyata Bisa Jadi Alternatif Pencegahan Sel-sel Kanker dan Tumor

Nah, tahukah Anda, khasiat cumi-cumi ternyata sangat banyak dan menguntungkan ?Cumi (squid) merupakan hewan laut jenis cephalopoda atau kepala kaki yang satu kelompok besar dengan gurita (octopus) dan sotong (cuttlefish). 

Cumi memiliki sistem saraf pusat di kepala yang menyerupai otak serta memiliki tentakel atau lengan untuk menangkap mangsa dan pergerakan.

Cumi-cumi memiliki tinta sebagai bentuk perlindungan dari mangsa. Saat merasa dalam bahaya, cumi-cumi akan menyemburkan tinta dari bagian tubuhnya “tip of pen” agar dapat melarikan diri dari predator.

Potensi cumi-cumi ini cukup besar melihat kecenderungan pangan dunia yang berkembang ke arah cara makan (diet) yang sehat. Cumi-cumi mengandung asam lemak tidak jenuh seperti EPA dan DHA yang diyakini mampu mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah, stroke, dan penyakit jantung.

Cumi-cumi memiliki berbagai khasiat dari kandungan daging bahkan sampai kandungan dari tintanya. Daging cumi-cumi memiliki kandungan protein tinggi dan rendah lemak. Cumi-cumi tidak memiliki tulang belakang, mudah dicerna, memiliki rasa dan aroma khas, serta mengandung semua jenis asam amino esensial seperti leusin, lisin, dan fenilalanin yang diperlukan oleh tubuh.

Berdasarkan penelitian, kandungan yang dimiliki cumi-cumi adalah asam lemak tidak jenuh (polyunsaturated fatty acid) yang dibutuhkan untuk mengatasi penyakit arteriosclerosis. Selain itu, asam lemak tidak jenuh yang terkandung dalam daging cumi seperti asam lemak omega-3 memiliki peranan penting dalam proses metabolisme tubuh manusia.

Tidak hanya itu, pada hasil penelitian asam lemak pada cumi ini dapat menekan kandungan kolesterol di dalam darah jauh lebih rendah dibanding dengan menggunakan asam lemak tidak jenuh yang lain. Kandungan beberapa mineral seperti fosfor yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang khususnya bagi anak-anak. Asam amino essensial seperti lysine yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak-anak.

Bioprospek dari tinta cumi-cumi belum banyak dikenal. Namun, tinta cumi-cumi memiliki aktivitas farmakologis, yakni metabolit sekunder dengan kinerja sistemnya melalui enzim yang berpotensi sebagai antikanker. Tinta cumi-cumi berwarna gelap yang mengandung melanin atau butir-butir pigmen hitam yang mana melanin alami ini merupakan melanoprotein yang mengandung 10—15 persen protein.

Melanin pada tinta cumi-cumi ini dapat mengikat protein melalui asam amino yang mengandung sulfur berguna untuk mencegah kanker (antikanker). Tinta cumi-cumi juga memiliki cakupan yang luas dan mempunyai peranan biologis untuk menambah daya tahan tubuh yang dapat menghambat sel kanker.

Tinta cumi-cumi memiliki kandungan peptidoglycan lebih tinggi yang mana terdapat zat dinamakan illexin yang diduga sebagai antikanker. Selain itu, tinta cumi-cumi juga berpotensi sebagai antitumor. Oleh karena itu, tinta cumi-cumi akan sangat berguna sebagai alternatif pencegahan sel-sel kanker dan tumor di Indonesia. *


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar