Humaniora

Tragedi Setan (18) : Aurat Adam dan Hawa Kelihatan

Ular naga itu cepat-cepat berlari ke arahnya. Dan ketika ular naga itu datang kepadanya, Iblis bercerita dengan keras apa yang telah ia katakan kepada Tawus. Naga itu berkata lagi,"Bagaimana aku dapat memasukkan engkau ke dalam surga? Jika malaikat Ridwan melihatmu, engkau tidak akan mampu masuk ke dalamnya.

Iblis menjawab," Aku akan berubah menjadi angin, dan engkau dapat menempatkan aku di antara kedua taringmu."Dia mengatakan,"Ya, baiklah!"

Setelah itu, Iblis -semoga Allah mengutuknya- mengubah dirinya menjadi angin dan masuk ke dalam mulut ular itu. Kemudian si ular membawa si Iblis ke dalam surga. Setelah Iblis memasuki surga, dia memperlihatkan padanya (si ular) pohon yang telah Allah larang bagi Adam.

Iblis terus berjalan sampai berdiri di depan Adam dan Hawa -semoga kedamaian dilimpahkan kepadanya berdua- Mereka berdua tidak menyadari bahwa dia adalah Iblis. Iblis mulai meratapi keluh-kesahnya yang membuat Adam dan Hawa ikut bersedih dan mulai ikut menangis (Dia adalah orang pertama yang pernah meratap).

Mereka bertanya kepadanya,"Apa yang telah membuatmu menangis?" Dia menjawab," Aku menangisi kalian berdua, karena kalian akan mati dan akan terpisah dari kegembiraan yang sekarang kalian alami."

Ratapan itu menyentuh hati mereka berdua, dan mereka merenungkannya. Iblis menguraikan airmata, dan meneruskan perjalanannya.

Setelah itu Iblis kembali. Kata-kata Iblis telah menyentuh perasaan Adam dan Hawa. Iblis berkata," Wahai Adam, bolehkan aku menunjukkan padamu pohon keabadian dan kekuatan yang tidak akan membuatmu mati?" Dia (Adam) menjawab, "Ya!"

Iblis berkata, "Makanlah dari pohon ini, pohon kemakmuran." Adam menjawab,"Tetapi Tuhanku melarang." Iblis pun kembali membujuk. Katanya, "Tuhanmu melarangmu memakan pohon ini hanya untuk mencegah agar engkau berdua tidak menjadi golongan malaikat atau manusia yang abadi."

Adam menolak untuk menuruti perkataannya.

Melihat Adam dan Hawa kukuh, Iblis bersumpah dengan nama Allah. Ia menyebut bahwa dirinya hanya memberi nasehat. Sumpah Iblis itu telah mempengaruhi Adam dan Hawa. Sebab keduanya tidak bisa membayangkan, bahwa seseorang akan membuat sumpah bohong dengan nama Allah.

Hawa terdorong untuk segera memakan dari pohon itu. Dia berkata pada Adam, ia begitu mendapatkan keindahan begitu memakannya. Dan setelah itu, Adam terpengaruh dan ikut memakannya. Saat itulah terjadi perubahan. Bagian aurat mereka terlihat oleh mereka berdua. Adam menyembunyikan diri dalam lubang sebuah pohon.

Tuhan memanggilnya,"Wahai Adam, di mana engkau?" Dia menjawab, "Aku disini Tuhan." Tuhan berkata, "Engkau tidak keluar. Terkutuklah bumi yang darinya engkau diciptakan sebagai seorang yang terkutuk..."

Tuhan menghardik Adam dan berkata kepadanya,"Mengapa engkau memakan dari pohon itu? Bukankah aku telah melarang memakan dari pohon ini? Bukankah aku telah melarang jangan makan pohon ini untuk kalian berdua?"

Adam menjawab, "Hawa membawanya kepadaku untuk memakannya. "Tuhan berkata kepada Hawa, "Mengapa engkau memberinya untuk dimakan?" Dia (Hawa) berkata,"Seekor ular menyuruhku." Tuhan berkata kepada ular itu. "Mengapa engkau melakukan itu?" Tawus menjawab, Iblis telah menyuruhku." (bersambung/jss)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar