Herbal

Di Ubud, Bisa Santap Nikmat di Resto Bebek Tepi Sawah

Bebek memang tempatnya di sawah. Di desa-desa, bebek digembalakan di pematang atau di sungai kecil pembatas pematang.

Malah di Bali, bebek dikerahkan ketika sawah baru dibajak. Binatang ini makan cacing. Dan jika belut yang dicocok, itu bagian yang punya sawah.

Tapi Bebek Tepi Sawah ini adalah nama restoran. Letaknya nun ada di Ubud, yang jauh dari Kota Denpasar. Menu utama bebek, ada ayam, juga ada ikan, tetapi bebek yang paling banyak dipesan.

Bebek ini dalam olahan kriuk dan krepes. Empuk dagingnya. Gurih rasanya. Dan olahan yang enak itu yang mengundang selera berbagai kalangan. Suku apa saja cocok lidahnya. Juga bule.

Untuk yang konsumen terakhir ini, memang lebih banyak pada lokasi resto ini berdiri. Ada di sawah dengan ledung padi. Gubuk di tengah sawah yang dipakai untuk santap lesehan. Juga empang yang betul alami. Sejauh-jauh mata memandang, itu adalah empang dan tanaman padi.

Tetapi karena letaknya yang ada di Ubud, maka acap yang tidak punya waktu banyak saat di Denpasar, batal untuk mencicipi makanan dan panorama resto Bebek Tepi Sawah ini. Itu yang menjadi alasan, resto ini juga buka di Kota Denpasar.

Letaknya di lantai dua persis di depan Krisna pusat oleh-oleh. Menunya sama, rasanya sama, hanya sawah dan empangnya saja yang berbeda.

Panorama resto Bebek Tepi Sawah di Denpasar ini cuma berupa foto ditempel di dinding. Ada banyak bebek dalam foto itu. Tapi yang pasti, itu tetap bukan bebek, tapi ‘bebek-bebekan’. jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar