Industri

Pelaksanaan PSR, Rp 87,13 Miliar Disediakan untuk Replanting Sawit Riau

PEKANBARU - PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) menggelar Program Diskusi Sawit Berkelanjutan dengan tajuk Memperkuat Peran Industri Sawit dalam Pencapaian Sustainable Development Goals, Penguatan Kelembagaan untuk Mendukung Pelaksanaan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR)” di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Selasa (09/10/2018).

Hadir dalam kesempatan itu dari Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Pertanian, Badan Pengumpul Dana Kelapa Sawit, Direksi Baran Usaha Milik Negara Perkebunan dan perbankan, serta kepala dinas perkebunan di Riau. Juga ada dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Riau.

Kegiatan dibuka oleh sambutan dari Ir. Musdhalifah Machmud, MT, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian. 

Dalam pernyataanya, dia mengungkapkan saat ini pemerintah telah menyalurkan dana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau Replanting sebesar Rp 332,34 Miliar kepada 5.187 rekening pekebun dengan total luas lahan 13.289 ha yang tersebar di Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, dan Kalimantan Tengah. 

"Untuk pekebun di Provinsi Riau, Pemerintah telah menyalurkan dana (PSR) sebesar Rp 87,13 Miliar ke 1.409 rekening pekebun dengan luas lahan 3.485 ha," katanya.

Dikatakannya Kelapa Sawit telah berkontribusi besar dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, pengentasan kemiskinan, dan penyumbang devisa ekspor terbesar Indonesia. 

Sebagai industri yang padat karya, secara agregat industri kelapa sawit telah mempekerjakan sekitar 17,5 juta tenaga kerja langsung dan tidak langsung, serta mampu mengurangi angka kemiskinan lebih dari 10 juta orang. 

Sedangkan sebagai penyumbang devisa ekspor terbesar Indonesia,  total nilai ekspor kelapa sawit Indonesia di tahun 2017 (BPS, 2017) mencapai Rp307,39 triliun. 

Dari total nilai ekspor tersebut, Provinsi Riau merupakan Provinsi terbesar penyumbang devisa ekspor dengan kontribusi sekitar 43,67% dengan nilai sebesar Rp 139,27 Triliun. 

"Tentu hal ini tidak akan terjadi jika tidak ada bantuan dan kerjasama dari seluruh stakeholders kelapa sawit Indonesia, dari pekebun, pelaku usaha, Pemerintah Pusat, hingga Pemerintah Daerah," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, lanjut dia, saat ini luas kelapa sawit Indonesia telah mencapai 14,03 juta ha. Dari total luas lahan tersebut, 5,6 juta ha dimiliki oleh Pekebun Swadaya yang mayoritas kondisi tanaman kelapa sawit sudah tidak produktif dan perlu segera dilakukan peremajaan. 

Presiden RI memberikan perhatian khusus terhadap hal ini, karena industri kelapa sawit dari hulu sampai hilir, telah memberikan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian nasional, khususnya peningkatan kesejahteraan rakyat.

Oleh karena itu, pada tahun 2017, Presiden RI telah meluncurkan Program PSR di Kabupaten Musi Banyuasin – Sumatera Selatan dan Kabupaten Serdang Bedagai - Sumatera Utara. 

Sedangkan untuk tahun 2018, Pemerintah telah menetapkan target peremajaan kebun swadaya dengan total luas lahan 185.000 ha serta anggaran sebesar Rp 4,6 Triliun, dan pada bulan Mei 2018 telah dilaksanakan penanaman perdana PSR oleh Presiden RI di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Bay


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar