Humaniora

Mengenal Dukun Sakti Rusia (4-Habis) : Diumpan Wanita dan Diracun, Tapi Tewas Tenggelam

Semua kemewahan yang didapat Rasputin mengundang kecemburuan. Apalagi banyak perempuan-perempuan istri para ningrat yang dikencani.

Ulah ini menyulut banyak pihak menganggap, bahwa Rasputin bukanlah orang suci. Ia hanya menggunakan tameng agama. Dan, posisinya sebagai paranormal itu untuk memuaskan kesenangannya akan seks, uang dan kekuasaan.

Pada akhir 1916, sekelompok aristokrat Rusia di bawah pimpinan Dmitri Pavlovich (sepupu Raja Nikolai) memutuskan, bahwa pengaruh Rasputin terhadap masyarakat sudah terlalu jauh. Untuk itu ia harus dibunuh. Tapi bagaimana caranya?

Mereka lalu bersiasat, untuk mengundang Rasputin datang ke istana Yusupovsky. Pangeran Felix Yusupovsky hendak mengenalkan Rasputin dengan istrinya yang cantik jelita.

Sebagai penggemar wanita cantik, Rasputin tentu saja tidak menyia-nyiakan undangan itu. Ia datang tanpa sedikit pun rasa curiga. Di sana mereka sudah menyiapkan segalanya. Kue-kue dan anggur beracun untuk sang dukun.

Di acara ini, Rasputin mengencani istri Pangeran Felix yang rupawan itu. Wanita ini menikmati kencan ini. Tak dipungkiri, Rasputin memang jago merayu, dan jago memuasi wanita di ranjang. Matikah Rasputin?

Harapan Pangeran Felix itu tidak terjadi. Sebab Rasputin telah menyantap makanan dan minuman beracun. Tapi semua racun itu ternyata tidak berpengaruh terhadap Rasputin.

Karena jengkel dan sakit hati, akhirnya Rasputin diberondong peluru. Mereka menembaki dari jarak dekat. Setelah dianggap sudah tewas, mereka membuang mayatnya ke sungai.

Beberapa hari kemudian, ketika mayat Rasputin ditemukan, ternyata lambungnya penuh berisi air. Ini berarti meski diracun dan ditembaki, Rasputin tewas bukan karena itu. Dia tewas tenggelam karena laki-laki ini memang tidak bisa berenang. (Habis/jss)

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar