Humaniora

Tragedi Setan (11) : Nabi Adam Diciptakan Hari Jumat

Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: " Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)-Ku, maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya."

Lalu seluruh malaikat itu bersujud, kecuali Iblis. Dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang kafir.

Allah berfirman: "Hai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tanganKu. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?"

Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia, Engkau ciptakan dari tanah."

Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga, sesungguhnya kamu adalah orang yang diusir. Sesungguhnya kutukKu tetap atasmu sampai hari pembalasan."

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan."

Allah berfirman:" Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat)."

Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang mukhlas di antara mereka."

Allah berfirman:" Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Kukatakan. Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya" (Al-Qur'an 38:71-85).

Dalam mitos penciptaan di dalam Islam, masa penciptaan dimulai pada hari Minggu dan mencapai puncaknya pada hari Jumat. Yang paling penting dalam makhluk-makhluk ciptaan Allah -yaitu Adam- diciptakan pada jam-jam terakhir hari Jumat.

Sementara itu pada hari-hari sebelumnya, telah diciptakan langit-langit, para malaikat dan surga. Tubuh Adam dibentuk dari tanah liat yang dikumpulkan dari ujung-ujung dunia Islam -Mesir, Yaman, Hijaz, daerah-daerah jauh di wilayah Timur dan Barat- dan juga dari pusat kehidupan Islam, Ka'bah.

Allah menempatkan makhluk ciptaan-Nya yang paling indah ini pada pintu masuk surga sehingga seluruh malaikat dapat mengagumi keajaiban ini yang sebelumnya tak pernah terlihat di dalam alam semesta.

Ibn Kathir dan Ast-Tsa'alibi menggambarkan suasana ini dengan hidup: "Kemudian para malaikat melewatinya. Ketika melihat, mereka sangat ketakutan. Dari mereka semua, Iblislah yang paling terkejut. Iblis berputar-putar di sekitarnya dan menyerangnya. Tubuh itu bersuara seperti sebuah jambangan tanah liat."

Dan Iblis berkata: " Engkau diciptakan karena beberapa alasan atau alasan yang lainnya." Iblis menyerang tubuh itu dengan tangannya. Tubuh itu terlihat berlubang!

Iblis memasukinya melalui mulutnya dan keluar melalui pantatnya. Iblis berkata kepada teman-temannya, para malaikat yang bersama dengannya." Ini adalah makhluk yang berlubang. Makhluk ini tidak kuat dan tidak pula tersambung dengan kuat."

Kemudian Iblis berkata kepada mereka," Apakah kamu memperhatikan bahwa Dia (Allah) lebih menyukai makhluk ini daripada kamu? Dengan demikian, apa yang akan kalian lakukan tentang ini?"

Mereka menjawab," Kami akan mentaati Tuhan kami."

Iblis berkata kepada dirinya sendiri," Demi Allah, sesungguhnya jiwa Dia lebih menyukai makhluk ini daripada aku, maka aku benar-benar akan menantang-Nya. Dan jika aku diciptakan lebih tinggi daripada dia, maka aku akan menghancurkan dia."

Penolakan Iblis terhadap perintah Allah menyebabkan dia ditempatkan dalam kelompok kafirun, orang-orang munafik dan para penipu yang perhatiannya terhadap kebesaran diri telah membutakan hatinya terhadap seruan Allah. Perkataan Iblis" Ana khayrun minhu" ("Aku lebih baik daripada dia!") menggaung sepanjang masa-masa penciptaan sebagai ekspresi kesombongan.

Kesombongan dan sikapnya yang meremehkan ketika berhadapan dengan Adam yang baru saja diciptakan disebutkan kembali oleh Allah dalam Kitab Suci-Nya, Al-Qur'an sebagai suatu "tanda" bagi orang-orang masa Nabi Muhammad SAW. Karena nasib Iblis, kutukan dan kebinasaannya, adalah sama dengan nasib yang diberikan Allah bagi kaum musyrikun (orang-orang yang menyekutukan Allah) dari Mekkah dan bangsa Yahudi yang telah mengejek Nabi Muhammad SAW dan mencemoohkan pesan-pesan beliau.

"Aku lebih baik daripada dia! Aku Engkau ciptakan dari api; dia Engkau ciptakan dari tanah liat" (Al-Qur'an) 7:12). (jss/bersambung)

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar