Industri

Teresa Kok : Uni Eropa Hambat Negara Penghasil Sawit Capai SDG

KUALA LUMPUR - Menteri Industri Malaysia, Teresa Kok mengeritik Uni Eropa karena dinilai menghambat Malaysia dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dengan mendorong menghilangkan minyak kelapa sawit dari pasar.

Dalam pernyataannya, dia mengatakan Malaysia telah melakukan berbagai upaya untuk berinvestasi untuk keberlanjutan dan memenuhi praktek-prakteknya, tapi kampanye anti minyak sawit Uni Eropa mengirim pesan kepada negara penghasil bahwa investasi keberlanjutan tidak bisa menebus kerusakan lingkungan dan merupakan sesuatu yang sia-sia.

"Hutan kami di atas perjanjian internasional yakni 50 persen menutupi, sementara yang mengeritik bahkan tidak bisa menyamai," ujarnya 

"Uni Eropa seharusnya membantu negara berkembang dalam mencapai SDGnya, bukannya memaksakan aturan dan kebijakan memberatkan dan merusak usahanya," katanya dalam wawancara setelah dirinya menyampaikan pendapatnya dalam Konfrensi Minyak Sawit di Madrid, Spanyol, seperti dikutip thestar.com dari Bernama, Kamis (05/10/2018).

Malaysia juga sudah mengupayakan konsolidasi dengan rapat di Bern, Swiss antara Menteri Industrinya Teresa Kok dengan Konselor Federal Konfederasi Swiss, Johann Schneider-Ammann.

Hasil pertemuan, Teresa Kok dengan Departemen Federal Bidang Ekonomi, Pendidikan dan Penelitian Swiss (EAER) akan membentuk komite khusus bersama yang terdiri dari ahli dari kedua negara untuk bersama membahas isu minyak kelapa sawit. Bay


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar