Herbal

Tempe Sehat Itu Kedelai Lokal Dibungkus Daun Pisang

Ternyata tempe sehat itu terbuat dari kedelai lokal dan pembuatannya pakai daun pisang. Tempe sehat seperti itu dulu yang diwariskan nnek moyang bangsa Indonesia.

Tempe merupakan makanan khas Indonesia. Selama ini pengrajin tempe banyak yang menggunakan bahan baku kedelai impor, karena lebih mudah didapat dan lebih murah harganya.

Indonesia setiap tahunnya mengimpor sekitar 60% kedelai. Dan sepertinya para pengrajin tempe juga sudah terbiasa dengan bahan baku kedelai impor.

Untuk pengemasannya, alih-alih menggunakan daun pisang. Saat ini banyak pengrajin yang menggunakan plastik karena lebih praktis dan kelihatan lebih bersih daripada menggunakan daun.

Karena tempe adalah pangan asli Indonesia, Gerakan Tempe Movement menggalakkan kembali tempe berbahan baku kedelai lokal, yang saat ini bahan bakunya sedang dikembangkan di Jawa Tengah.

Sesuai dengan tradisi, tempe yang dimaksud adalah tempe kedelai lokal yang pembuatannya dibungkus dengan daun pisang atau daun lainnya seperti yang dilakukan nenek moyang.

“Kalau tempe sudah diproduksi dalam wadah-wadah stainless steel, maka banyak nilai-nilai yang hilang. Kita akan membentuk tempe Indonesia, jadi kedelainya kedelai lokal dan teknologinya lokal juga. Rasanya beda, bungkusnya kedelai saja beda dengan yang dari plastik, daun waru dan daun pisang. Yang penting adalah dua-duanya bisa menghasilkan vitamin B12,” jelas Prof Winarno.

Mikroba yang terdapat pada daun pembungkus tempe juga memegang peranan untuk rasa khas tempe. Dan berbeda dengan tahu yang bisa diawetkan, tempe tidak bisa diawetkan. Kalau dicampur pengawet, maka otomatis fermentasi tempe tidak akan terjadi karena mikroba tidak bisa hidup, sehingga tempe menjadi pangan yang sangat aman dikonsumi.

“Pemerintah harus berkampanye produksi besar-besaran untuk kedelai petani. Karena dari pemerintah tidak ada program-program kalau tempe harus kedelai lokal. Jadi paling murah dan paling gampang ya menggunakan kedelai impor.

Suatu ketika kedelai lokal akan berkembang. Tidak apa-apa kalau mahal tetapi kesehatannya lebih baik. Menurut saya, secara politis pemerintah memang harus campur tangan,” tegasnya. nat/jss

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar