Humaniora

Masuk Pasar Tuyul (6) : Haji Islah Suka Menolong Rakyat Miskin

Menurut Warjini, setelah menemukan sendang itu, Mbah Rejo Utomo bertapa di sekitar sendang.

"Kata Bapak, waktu itu kondisi Sendang sangat menakutkan. Tidak sembarang orang bisa ke tempat itu. Penduduk yang ternaknya masuk ke wilayah sendang, pemiliknya tidak berani mengambil. Pemilik sapi membiarkan sapinya sampai pulang sendiri. Sampai kapan pun tidak berani," jelas Warjini.

Karena dianggap angker, tak satu pun penduduk Parang Tritis berani mendekat. Mbah Rejo bertapa di area ini untuk meminta petunjuk Tuhan. Sebenarnya ada apa di sendang ini. Adakah dihuni makhluk halus atau terdapat nilai sejarahnya.

Setelah bertapa tiga hari, Mbah Rejo mendapat wangsit. Dalam mimpinya itu diceritakan, bahwa pada zaman Sunan Kalijaga menyebar Islam ke daerah Parang Tritis, Haji Islah, ingin berguru.

Sunan yang sering bertapa di Gua Langse itu dalam perjalanan menuju gua, dia bertemu Haji Islah yang bertapa di bawah tebing yang sekarang dikenal sebagai Sendang Pepeh.

Di sinilah Haji Islah menggembleng diri. Mendekatkan hatinya pada Tuhan. Setelah bertapa begitu lama, Haji Islah dikenal memiliki ilmu tinggi. Salah satu ilmunya

yang terkenal adalah membantu manusia yang sedang mengalami kesulitan ekonomi.

Tidak disebut ilmu apa yang diraih Haji Islah ketika selesai bertapa. "Yang jelas

ketika ada orang minta bantuan ingin cepat kaya hasilnya tidak mengecewakan," papar Warjini. (jss/bersambung)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar