Humaniora

Di Cepuri, Ratu Kidul Berembug dengan Raja Mataram

Masuk Parangkusuma, Jogyakarta, bagi yang belum tahu kisahnya akan merasa aneh. Sebab gapura yang ada di pantai ini menghadap ke daratan. Seakan, di laut lepas itulah yang menjadi perkampungan.

Tapi itulah yang tampak di Cepuri Parangkusuma yang dikeramatkan. Bebatuan yang terserak di pantai ini dipercaya sebagai petilasan Panembahan Senapati dengan Ratu Kidul.

Cepuri Parangkusuma sekarang merupakan bangunan tembok dengan ketinggian sekitar 1,5 meter, luas 20 m X 15 m. Di dalam bangunan ini didapati dua batu yang masih sangat dikeramatkan.

Kedua batu itu dipercaya sebagai bekas tempat duduk dari Panembahan Senapati Raja Mataram dengan Ratu Kidul. Pertemuan itu diasumsikan terjadi saat Mataram akan memisahkan diri dari Kerajaan Pajang. Mereka berdua sedang merembuk kesejahteraan Kerajaan Mataram.

Tidak jauh dari Cepuri ini didapati beberapa bangunan lainnya. Dua bangunan sebagai tempat peristirahatan, dua pesanggrahan (tempat) untuk melakukan ritual ngalap berkah sebagai kelanjutan dari ritual di Cepuri. Dan sebuah mushola sebagai tempat ibadah bagi yang muslim.

Banyak orang dari berbagai kota datang di tempat ini untuk melakukan tirakat . Mereka datang dari berbagai daerah. Untuk melakukan ritual ngalap berkah di tempat ini ada beberapa persyaratan. Menyiapkan sesaji berupa kembang   setaman dan kemenyan.

Cara mereka melakukan ritus, biasanya setelah membakar kemenyan dilanjutkan dengan menaburkan kembang setaman “Setelah melakukan itu, biasanya orang yang ngalap berkah lantas tidur semalam di tempat ini,” ujar Suraksa Rejo, salah satu juru kunci Cepuri Parangkusuma yang kini telah almarhum.

Jika dalam semalam itu belum mendapatkan wisik, lanjut Suraksa , biasanya diteruskan di tempat khusus yang disebut pesanggrahan. Letaknya hanya beberapa meter saja dari Cepuri. Soal berapa lama waktunya, tergantung wisik yang akan diterimanya. jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar