KUALA LUMPUR-Untuk melawan kampanye hitam terhadap sawit, Malaysia mengalokasikan dana tambahan. Itu dikatakan Deputi Menteri Shamsul Iskandar Mohd Akin.
Menurunya, Kementerian Industri Primer telah mengalokasikan tambahan dana RM 23 juta. Ini persediaan dari Departemen Keuangan untuk melakukan promosi terhadap persepsi negatif tentang komoditas kelapa sawit negara-negara di Eropa.
Menurut Deputi Menteri Shamsul Iskandar Mohd Akin, kementerian akan mengadakan roadshow program Pengenalan Minyak Sawit kepada anggota parlemen Eropa. Ini agar mereka melihat sendiri praktik berkelanjutan dari industri minyak sawit dan menggugah kesadaran mereka.
"Dengan dukungan dan mandat dari para senator dan anggota Dewan Rakyat, kami akan terus bergerak secara sistematis dengan Indonesia dan negara-negara lain untuk menjadi kekuatan yang dapat menentukan pasar," katanya.
Menurutnya, ini merupakan tindakan pro-aktif untuk melawan serangan itu. Jawaban ini diucapkan ketika menjawab pertanyaan Senator Datuk Mustapa Kamal Mohd Yusoff tentang serangan Komite Lingkungan Parlemen Eropa, Resolusi Anti-Minyak Sawit Kesehatan Masyarakat dan Ketahanan Pangan (ENVI).
Resolusi anti-minyak sawit ENVI itu dibuat pada 23 Oktober tahun lalu. Dalam resolusi itu melarang masuknya biofuel minyak sawit ke Uni Eropa (UE) dari 2021 dan biofuel yang dibudidayakan makanan lainnya dari 2020. Tapi ini sudah ditunda menjadi tahun 2030. b/jss