Regulasi

Dari Enam Depo, B-20 Disalurkan pada 53 Terminal BBM

JAKARTA- B-20 sudah sah diluncurkan. Sebanyak enam depo dipastikan sudah siap untuk menyalurkan bahan bakar campuran minyak sawit hingga 20%. Dari depo-depo ini biodiesel disalurkan ke 53 terminal BBM yang tersebar di berbagai daerah.

“Untuk sementara di depo-depo utama dulu agar tidak repot,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto. Penyaluran biodiesel ke enam depo ini untuk menghindari aksi para penyalur B20 yang telat atau tidak sama sekali.

Dalam proses penyaluran biodiesel ini awalnya dari dua titik. “Sumber dari kilang sama impor, sumber dari kilang sama impor itu cuma ada enam titik, itu aja dicampurinya. Dari situ menyebar ke-52 sudah B20. Jadi 6 titik depot itu cukup,” katanya.

Peresmian penggunaan biodiesel campuran hingga 20% sudah dilakukan pada Jumat, 30 Agustus 2018 lalu. “Kami berkomitmen mensukseskan program ini,” kata Ketua Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) MP Tumanggor.

Dia mengatakan, penetapan alokasi biodiesel yang disepakati ini berjumlah 2,9 juta kiloliter (KL) yang diperuntukkan untuk PSO dan non PSO sampai akhir 2018. Data alokasi itu akan didistribusikan ke enam depo besar secara bertahap sampai Desember 2018.

Selain enam depo penyalur, ada 11 badan usaha penyalur BBM dan 19 badan usaha BBM yang akan diberikan alokasi volume dan lokasi penyaluran B20. ass/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar