Regulasi

SAMADE Bakal Gelar Jambore Petani Sawit Berkelanjutan

MEDAN-Asosiasi Sawitku Masa Depanku atau yang lebih dikenal dengan nama Asosiasi SAMADE, bakal menggelar Jambore Petani Sawit Berkelanjutan di kota Parapat, Kabupaten Simalungun, November 2018. Jambore itu digelar untuk memPeringati ulangtahun berdirinya SAMADE, plus untuk menguatkan rasa persaudaraan sesama petani sawit yang ada di seluruh Indonesia.

"SAMADE ini kan sejatinya adalah asosiasi milik dan untuk petani sawit. Nah, jambore ini nanti kami gelar tidak hanya untuk petani sawit swadaya yang menjadi anggota SAMADE, melainkan juga para petani sawit swadaya yang menjadi anggota APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia), petani sawit plasma atau hasil pembinaan perusahaan sawit, dan para petani sawit yang tergabung dalam berbagai organisasi petani sawit lainnya," ujar Ketua Umum DDP Asosiasi SAMADE Tolen Ketaren kepada sejumlah wartawan di Medan, Jumat (3/8).

Saat itu Tolen Ketaren didampingi oleh Sekjen DPP SAMADE Rio Suwondo, Ketua Panitia Jambore Petani Sawit Berkelanjutan Muchtar Sinaga, Sekretaris Anthony Sembiring, Bendahara Teguh Kurniawan, dan belasan petani sawit lainnya.

Tolen mengatakan, jambore itu diadakan memang untuk dijadikan ajang wisata dan silaturahmi antara seluruh petani sawit se-Indonesia. Karena itu, ujar Tolen, tidak ekslusifitas organisasi petani sawit dalam acara ini.

Bahkan, sambung Ketua Panitia Jambore Petani Sawit Berkelanjutan Muchtar Sinaga, stakeholder sawit berkelanjutan pUn turut diikutkan dalam acara ini, seperti perusahaan-perusahaan sawit, pemerintah daerah setempat, serta pemerintah pusat.

"Kami berniat mengundang Bapak Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo beserta jajaran menterinya untuk menghadiri dan meresmikan kegiatan ini. Begitu juga dengan Gubernur Sumatera Utara terpilih, Bapak H Edy Ramayadi, kami harap juga bisa hadir dalam acara ini," kata Muchtar Sinaga.

Muchtar menegaskan, jambore ini juga bagian dari eksistensi keberadaan petani sawit di Indonesia kepada seluruh pihak di dalam dan luar negeri, termasuk yang berniat jahat terhadap sawit Indonesia dengan cara melakukan kampanye hitam dan boikot sawit Indonesia.

"Jambore ini sekaligus juga sebagai upaya menunjukan ke dunia luar, ini loh, kami, para petani sawit Indonesia. Jika kalian yang melakukan black campaign dan boikot terus-menerus terhadap sawit Indonesia, maka kalian sesungguhnya sedang melakukan upaya menghabisi petani sawit Indonesia," tegas Muchtar.


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar