PUTRAJAYA-Sulitnya minyak sawit masuk pasar Uni Eropa (UE) berusaha disiasati Malaysia. Pemerintah Negeri Jiran itu menggandeng Bosnia dan Herzegovina sebagai mitra strategis. Itu untuk melawan persepsi negatif tentang minyak sawit di antara negara-negara Eropa.
Wakil Menteri Industri Primer Shamsul Iskandar Mohd Akin mengatakan memilih negara Balkan adalah salah satu strategi pemerintah untuk meningkatkan persepsi industri, terutama di negara-negara Uni Eropa (UE).
“Karena Bosnia adalah bagian dari Eropa, itu akan membantu kami memfasilitasi kesepakatan kami (antara Malaysia dan UE). Ini adalah bagian dari strategi kementerian untuk mengatasi situasi ini,” katanya setelah menerima panggilan kehormatan dari delegasi Bosnia di Putrajaya.
Shamsul Iskandar mengatakan, bahwa pemerintah juga ingin meningkatkan peran Dewan Negara Penghasil Minyak Sawit (CPOPC) dengan Malaysia dan Indonesia sebagai anggotanya.
“Kami berharap CPOPC dapat digunakan sebagai platform yang dapat memberikan konsensus di antara negara-negara produsen minyak kelapa sawit, bahwa kita dapat bekerja sama, ” tambahnya.
Pekan lalu, Kuala Lumpur dan Jakarta - produsen minyak sawit terbesar - telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama terkait kampanye negatif terhadap produk minyak sawit di UE.
Setelah itu, delegasi Bosnia melakukan kunjungan kehormatan ke Malaysia untuk mempromosikan Sarajevo Halal Fair, yang akan diselenggarakan dari 26 hingga 28 September 2018.
Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad diharapkan menyampaikan pidato utama melalui telekonferensi pada acara tiga hari tersebut.
Di antara para delegasi dari Bosnia terlihat Duta Besar untuk Malaysia Emir Hadzikadunic, Bosna Bank International Inc presiden dari dewan manajemen Amer Bukvic dan Bosna Bank International, serta pakar senior asosiasi Mirza Vejzagic.
Dalam kesempatan itu Bukvic mengatakan, bahwa acara itu akan menyediakan platform untuk mempromosikan produk halal, termasuk produk berbasis minyak sawit.
"Kami berbicara tentang pasar 50 juta orang di Eropa dan kami berharap Bosnia dapat menjadi pintu gerbang untuk produk-produk Malaysia," katanya.
Pada bulan Mei lalu, ekspor minyak sawit dan produk minyak sawit Malaysia ke Bosnia mencapai RM 590,000, naik 68,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Shamsul Iskandar mengatakan, beberapa proposal telah dibahas antara kedua negara mengenai bagaimana perusahaan Malaysia dapat menembus pasar melalui gerbang Bosnia, terutama di industri minyak sawit dan karet. rm/jss