Regulasi

Siang Ini Apkasindo Gelar FGD Tata Niaga TBS Kelapa Sawit

PEKANBARU-Siang ini FGD Tata Niaga Kelapa Sawit akan digelar di Grand Suka Hotel. Selama dua hari, Rabu dan Kamis (25-26 Juli 2018) segala persoalan yang membelit harga Tandan Buah Segar (TBS) akan dibahas tuntas.

Harga minyak sawit dunia belum beranjak membaik. Diprediksi tahun ini (2018) bagus seperti tahun sebelumnya, ternyata sebaliknya. Harga masih berkisar di angka 2.192 ringgit, jauh dari asumsi 2.400-2.500 ringgit.

Banyak faktor yang mempengaruhi. Selain dampak dari kenaikan pajak impor India dan perang dagang Amerika Serikat-China, juga akibat panen kedelai yang terjadi di Brasil dan Amerika Serikat.

Kondisi ini membuat berbagai pihak yang berkepentingan merasa khawatir. Dan bagi Indonesia serta Malaysia sebagai dua negara yang memasok minyak sawit terbesar dunia (sekitar 80%) merasa was-was, khawatir akan masa depan kelapa sawit.

Kondisi yang tidak kondusif itu berimbas pada petani sawit. Harga Tandan Buah Segar (TBS) merosot. Dan ini berdampak terhadap ekonomi petani yang tidak kunjung membaik.

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) sebagai organisasi yang mewakili petani sawit merasa berkewajiban untuk menjawab kondisi itu dan memberikan solusi. “Itu yang menjadi latar belakang dari diadakannya FGD Tata Niaga TBS Kelapa Sawit ini. Kita juga berusaha menuntaskan segala ganjalan soal TBS ini,” kata Gulat Manurung, Ketua DPW Apkasindo Riau.

Berbagai pakar akan bicara dalam forum ini. Mereka membedah tata niaga sawit dari percaturan global hingga mekanisme penentuan harga TBS di tingkat petani. “Direncanakan akan dibuka Gubernur Riau, tapi kayaknya akan diwakili Kadisbun untuk membuka acara ini,” kata Rino Afrino, Sekretaris DPW Apkasindo Riau pada Sawitplus.co. jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar