Politik

Santer Isu Mutasi Pejabat Pemprov Riau Ada Unsur Balas Dendam?

PEKANBARU-Isu mutasi pejabat Eselon di OPD Pemprov Riau kembali santer di lingkungan pegawai Pemprov Riau. 
Rencana mutasi pejabat yang akan dilakukan Gubernur Riau dalam waktu dekat disinyalir tidak akan berjalan efektif. Dan itu dianggap sebagai bentuk balas dendam kekalahan di Pilgubri. 

Muhammad Adil selaku anggota DPRD Riau, mempertanyakan rencana mutasi pejabat yang akan dilakukan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman ini. Pasalnya, di sisa masa jabatannya yang kurang lebih hanya tinggal 2 bulan ini, mengapa Gubri malah mengambil kebijakan strategis dengan merolling pejabatnya. 

"Iya itu mutasi benaran atau hanya mutasi dendam. Karena kekalahannya di Pilgubri, siapa yang membelot akan dimutasi. Itu salah," cetus Muhammad Adil kepada wartawan Senin, (23/7).

Kalau mutasi yang benar, lanjutnya, mutasi yang betul-betul didasarkan pada penilaian kinerja kepada pejabat bersangkutan. Bagaimana penyerapan APBD di OPD tersebut,  apakah rendah. Bagaimana  implementasi program, apakah sudah berjalan dengan baik. Seandainya tidak berjalan baik, ucapnya, barulah mutasi diperlukan. 

Ditambahkan Adil, persoalan mutas, memang merupakan hal prerogatif Gubri. Jadi sah-sah saja bila Gubri ingin melakukan mutasi."Tapi yang kita sedihkan, kalau mutasi karena kekecewaa, tidak komitmen dengan Gubri. Ini merupakan kesempatan dia terakhir, besok Gubri yang akan kena mutasi," sesalnya.

Apalagi lanjutnya, bila Gubri mau mundur tapi mau mutasi pejabatnya, itu merupakan mutasi balas dendam, mutasi sakit hati yang berakibat Riau menjadi lambat gerakannya.

"Saya pastinya tidak setuju. Ngapain harus dimutasi. Walaupun itu hak prerogatif beliau. Karena harus ada dasar-dasar memutasi pejabat, biarkan pejabatnya menyelesaikan dulu program yang sudah berjalan. Toh tinggal beberapa bulan lagi," tutupnya.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman sendiri memutuskan maju sebagai calon anggota legislatif (Caleg) untuk DPR RI pada Pemilu tahun 2019 mendatang. Hal ini mengharuskannya mundur sebagai gubernur pada bulan September mendatang, setelah ia ditetapkan sebagai calon tetap Caleg oleh KPU. Sedang Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman belum bisa dimintai konfirmasi. ezy


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar