Industri

Harga Belum Terdongkrak, Industri Minyak Sawit Dag Dig Dug

KUALA LUMPUR-Tren negatif masih membayangi perdagangan minyak sawit mentah. Harga minyak ini kembali turun di perdagangan future hari Senin (23 Juli 2018) kemarin.

Harga patokan minyak sawit kontrak untuk pengiriman bulan Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 0,2 persen menjadi 2.189 ringgit ($ 539,96) per ton. Sedang volume yang diperdagangkan mencapai 17.469 lot per 25 ton.

Penurunan harga untuk perdagangan futures (futures trading) kali ini membuat industri minyak kelapa sawit Malaysia dag dig dug. Pasalnya, dalam beberapa minggu ke depan diprediksi produksi akan naik.

Kenaikan ini tidak hanya akan mendegradasi harga, tetapi juga mengakibatkan peningkatan stok yang berdampak lebih panjang lagi. "Pasar masih khawatir tentang berapa banyak peningkatan yang akan terjadi dalam produksi mendatang," kata pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur.

Di musim kemarau ini, Indonesia, juga Malaysia diperkirakan akan memasuki siklus produksi tinggi pada kuartal terakhir tahun ini. Kendati asumsi itu bisa saja terbalik, produksi tahunan bisa jatuh jauh dari perkiraan.

Selain karena faktor persaingan global di minyak nabati dunia, penurunan harga minya sawit ini juga dipicu oleh apresiasi ringgit. Ini berkontribusi terhadap penurunan sawit pada hari Senin, karena membuat minyak nabati lebih mahal bagi pembeli asing.

Mata uang ringgit sebagai mata uang perdagangan sawit mengalami kenaikan 0,2 persen terhadap mata uang dolar Amerika Serikat pada Senin kemarin. mpoc/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar