JAKARTA-Masih banyaknya pihak yang belum melihat kelapa sawit sebagai komoditas andalan, membuat petinggi negeri ini harus selalu memberi instruksi dan himbauan terhadap jajarannya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignatius Jonan melakukan itu. Dia meminta PT PLN (Persero) menggunakan minyak kelapa sawit untuk pembangkit listrik tenaga gas (PLTG).
Ini diungkapkan saat rapat kerja Kementerian ESDM dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Kamis (19/7/2018).
"PLN mengoperasikan 3.200 MW PLTG. Kita minta PLN buat rencana lima atau 10 tahun untuk mengganti PLTG itu. PLTG harus pakai minyak kelapa sawit," ujar Jonan.
Menurut Jonan, penerapan minyak kelapa sawit selain baik dan dibutuhkan, juga untuk mendegradasi maraknya kampanye hitam yang dilakukan terhadap produk strategis Indonesia ini.
"Memang kita sudah mencari penggunaan alternatif di dalam negeri mengenai rencana ekspor CPO ke Uni Eropa. Tapi itu sampai sekarang ini, pemahaman kami ini masih menunggu hasil. Prancis saja juga masih mencoba untuk melarang impor CPO ke Eropa," tambahnya.
Menurut Jonan, alternatif itu adalah dengan memanfaatkan minyak kelapa sawit untuk bahan bakar pembangkit tenaga listrik. Bahkan, katanya, teknologinya pun sudah tersedia.
"Tinggal kita implementasikan pelan-pelan, ya 5-10 tahun ke depan. Kalau itu bisa dipakai, maka 3.000 MW pakai kelapa sawit, total konsumsi 4,5 sampai 5 juta ton. Itu dua kali lebih besar dari program B20 saat ini," tambahnya. as/jss