Politik

Apkasindo Desak Dirjenbun Redam Tekanan Harga TBS

MEDAN-Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit fluktuatif dan cenderung turun. Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Anizar Simanjuntak mendesak Dirjenbun mengeluarkan langkah-langkah untuk meredam tekanan terhadap harga TBS.

Itu dikatakan Anizar saat Apkasindo menggelar acara halal bihalal dan silaturahmi di Kota Medan. Acara ini diikuti pengurus Apkasindo dari 20 provinsi yang ada di Indonesia.

Acara ini berlangsung di tengah menghadiri the 6th quadrennial IOPC 2018 (Internasional Oil Palm Conference) yang berlangsung selama dua hari, 17-18 Juli 2018.

Dalaam acara malam halal bihalal dan silaturahmi antar pengurus Apkasindo itu, hadir Ketua Umum Apkasindo, Anizar Simanjuntak dan Dewan Pembina Apkasindo, Dr.Bayu krisnamurthi.

Dalam arahannya Ketua Umum memohon para peserta melakukanh doa bersama untuk kesembuhan Sekjen Apkasindo Asmar Arsjad yang sedang sakit.

Ketua Umum juga menyoroti perihal harga TBS di tingkat petani yang merosot tajam. Padahal harga CPO dari sebelum lebaran cenderung stabil. Untuk itu dia mendesak Dirjenbun mengeluarkam langkah-langkah untuk meredam tekanan harga terhadap TBS petani.

Dr Bayu Krisnamurthi dalam arahannya menyampaikan tiga hal. Pertama Apkasindo sebagai organisasi petani sawit yang terbesar, harus senantiasa menjaga kebanggaan dan marwah sebagai petani kelapa sawit. Itu agar diwujudkan melalui niat untuk memajukan dan mensejahterakan petani.

Kedua, Apkasindo harus menciptakan kader-kader muda yang dapat melanjutkan perjuangan mulia ini. Kader-kader muda yang mampu berbicara di tingkat internasional melawan kampanye negatif sawit di luar sana.

Sedang yang ketiga terkait harga TBS. Bayu menekankan agar para petani sudah bisa menghitung biaya-biaya terkait pemeliharaan kebun secara efektif dan efisien per ha/per tahun.

“Itu agar dapat mengantisipasi dinamika harga CPO dan TBS yang fluktuatif, sebab sebagian besar CPO dan turunannya asal Indonesia diekspor ke luar negeri, sehingga stabilitas harga sangat dipengaruhi gejolak ekonomi dan politik yg terjadi di luar sana,” katanya.

Dalam sesi diskusi, perwakilan petani Apkasindo dari Papua Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur menyampaikan beberapa permasalahan terkait kelapa sawit di daerahnya masing masing. js


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar