Humaniora

Misteri Anak Gendruwo (22) : Wagini Itu Manusia Persilangan

Sejak itu anak gendruwo ini ikut Eyang Ratih. Awalnya spiritualis yang tinggal di Denpasar, Bali, ini mengalami kesulitan. Itu karena ia belum menyadari betul, bahwa yang dirawatnya bukanlah anak manusia biasa. Wagini adalah persilangan antara manusia yang berwadag kasar, dengan gendruwo yang berbadan halus.

Dan yang menjengkelkan, tingkahlaku Wagini ini sangat mirip dengan anak kecil. Ia selalu rewel dan kolokan. Padahal usianya sudah di atas duapuluh tahun. Wagini masih suka menangis dan gampang kangen dengan neneknya yang ada di Alas Purwo. Dan kalau sudah pingin pulang, ia tak bisa dicegah. Ini yang merepotkan Eyang Ratih.

Dan itu bisa dipahami. Sebab desa dimana Wagini tinggal sangatlah jauh. Jauh dari kota Banyuwangi. Untuk mencapai desanya, angkutan umum sangatlah sulit. Maklum, karena rumah Wagini itu ada di desa terpencil. Untuk menempuhnya diperlukan waktu berhari-hari.

Untungnya, saat mengalami kesulitan itu ada banyak orang yang membantu Eyang Ratih. Terbanyak yang melakukan itu adalah para petugas dari Perhutani yang ada di Alas Purwo. Petugas yang bertugas di hutan itulah yang menjadi mediator, mengabari Mbah Wakijah atau Wagini, jika anak gendruwo itu mau kembali maupun pulang ke Alas Purwo. Dan bantuan dari petugas Perhutani itu terus berlangsung hingga saat ini.

Para petugas Perhutani itu memberi bantuan Wagini atau Eyang Ratih karena mereka sangat paham bagaimana peta mistik wilayah Alas Purwo. Orang-orang itu, karena sudah bertugas tahunan di hutan angker itu, mereka sudah terlalu sering tahu tentang berbagai hal yang bersifat mistis dan gaib.

Malah mereka pun menyadari sosok Wagini. Mereka sangat mempercayai background Wagini, termasuk kekuatan supranatural yang dikuasainya. Sebab hal-hal seperti itu memang menjadi bagian sangat penting dalam kehidupan siapa saja yang hidup dan bertahan hidup di kawasan ujung timur Pulau Jawa itu. Namun bagaimanakah mistisisme Wagini yang sering muncul secara tak terduga itu? (Djoko Suud Sukahar/bersambung


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar