Industri

Hadirkan Transportasi Khusus Pertanian, Mobil 'Ndeso' Siap Meluncur Tahun Depan

Jakarta - Mobil pedesaan bakal diproduksi massal pada 2019 mendatang. Mobil ini dibuat untuk mendukung mekanisasi kegiatan usaha di desa, khususnya pertanian.

Dua investor lokal yang menggarap proyek mobil pedesaan, yaitu PT Kiat Inovasi Indonesia dan PT Velasto Indonesia (Astra Grup) rencananya akan memproduksi sekitar 15 ribu mobil pedesaan pada 2019.

Harga mobil pedesaan ini juga diharapkan terjangkau bagi pelaku usaha di pedesaan.

Selain itu, mobil desa diharapkan tidak hanya melayani pasar dalam negeri. Mobil buatan lokal ini juga disiapkan untuk diekspor ke negara lain.

Namun masih ada satu pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan, yakni regulasi.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto menyampaikan saat ini mobil desa sedang diuji coba beroperasi. Uji coba dilakukan di medan-medan yang sulit, mulai naik bukit hingga menyusuri kali.

"Itu sudah naik ke bukit-bukit, masuk ke kali dan sebagainya, karena kan enggak kepengin juga barang itu sampai di lapangan (bermasalah)," katanya seperti yang dilansir detikFinance, Kamis (5/8/2018).

Mobil 'ndeso' yang diproduksi melalui PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI) ini juga diuji coba untuk dicarikan solusi jika ternyata masih ditemukan kendala dalam operasinya.

"Nah itu ada solusi solusinya. Kan kalau di desa desa itu seperti apa. Nah kita tambahkan filter segala macam sehingga produk itu benar benar reliable (bisa diandalkan)," ujarnya.

Setelah uji coba, mobil desa diharapkan memiliki performa yang baik dan optimal dalam menunjang mekanisasi kegiatan usaha di desa.

Namun, secara teknis rencana produksi massal mobil desa tahun depan sudah hampir rampung. Hanya saja dia belum bisa memastikan kapan uji coba selesai.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto menjelaskan pihak yang bakal menggarap mobil desa sendiri mampu memproduksi 15.000 unit per tahun.

Saat ini ada 70 vendor yang siap mendukung bahan bakunya. Dengan demikian target tersebut bisa dilaksanakan. Tapi jumlah yang diproduksi nanti tetap tergantung kebutuhan pasar.

"Kan tergantung pasar. Mereka bisa expanded, supply chain-nya sudah ada semua di dalam negeri dari 70 vendor itu. Jadi kita tinggal menggunakan. Kalau butuhnya 20.000 setahun atau 50.000 setahun ya kita buat 50.000 setahun misalnya," kata dia.

"Kita sudah kumpulkan kurang lebih 70 lebih vendor lokal. Itu kan menggunakan bahan baku lokal semua, kemudian juga berpartisipasi termasuk IKM (Industri Kecil Menengah) yang bisa menjadi bagian daripada pengembangan," lanjutnya.

Perhitungannya, dengan target produksi sebanyak 15.000 unit per tahun, maka dalam sebulan bisa diproduksi sekitar 1.250 mobil.

"Per bulan dibagi aja. Jadi 15.000 (per tahun), ya kira kira 1.000 lebih lah per bulan, 1.200-an lah," sebutnya. *Se


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar