Jakarta – Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS), Rusman Heriawan, mengatakan enam point yang perlu dilakukan untuk pengembangan industri kelapa sawit kedepan, pertama perlu ada pemberdayaan perempuan di industri kelapa sawit, sebab hampir nyaris di sawit tidak ada tercatat kontribusi langsung ke kebun sawit, bisa saja lewat Social Development Goals (SDGs) bisa mendorong pemberdayaan perempuan di kelapa sawit.
Kedua, sudah saatnya kedua kelompok baik kelompok ekonom dan environmentalis bertemu, lantas perlu dicarikan benang merah diantara keduanya. Disatu sisi pihak ekonom menilai environmetalis kerap mendistorsi pasar, sebaliknya pihak environmetalis menganggap kelompok ekonom hanya memikirkan jangka pendek.
Ketiga, melakukan diplomasi mengenai kegiatan di perkebunan kelapa sawit, sebab cara demikian masih sangat kurang dilakukan. Keempat, sudah saatnya membicarakan kolaborasi antara RSPO dan ISPO.
“Sebab keduanya memiliki marwah yang sama yakni mendorong penerapan budidaya sawit berkelanjutan,” katanya seperti dilansir infosawit, Rabu (4/8/2018).
Lantas, Kelima, apakah ada sertifikasi yang kedepannya yakin tidak akan diganggu lagi, kendati skim sertifikasi ISPO baru sampai C AwaPO, belum sampai ke supply chain.
Namun kalau dijamin tidak akan muncul kekhawatiran. Keenam, menentukan pihak yang bisa melakukan clearing house. “Akan lebih baik jika satu pihak memberikan respon dan semua pihak langsung sepakat, jadi tidak semua pihak merespon untuk isu yang sama,” tukasnya. *Se